Mobilitas Masyarakat Meningkat, Airlangga Ingatkan Masih Pandemi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Tangkapan Layar/Pras

VIVA – Menteri Koodinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjabarkan kasus COVID-19 terus menurun. Per 31 Oktober 2021, kasus aktif secara nasional tercatat sebesar 12.318 atau 0,3 persen dari total kasus.

Kenaikan PPN Bisa Berdampak Baik Jika Diiringi Mitigasi dan Transparansi

"(Kasus aktif) sudah turun 97,85 persen dari puncak 24 Juli 2021 (574.135 kasus), dan angka ini jauh di bawah rata-rata Global yang sebesar 7,4 persen," ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa, 2 November 2021.

Sementara itu, untuk perkembangan luar Jawa-Bali, menurut Airlangga kasus konfirmasi harian per 31 Oktober juga terjadi penurunan. Persentase penurunan tertinggi terjadi di wilayah Nusa Tenggara, sebesar -97,97 persen. 

Pemerintah Targetkan Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2025

Kemudian disusul oleh Sumatera -97,47 persen, Kalimantan -97,27 persen, Sulawesi -97,00 persen, serta Maluku dan Papua -90,27 persen.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu juga mengungkapkan persentase Tingkat Kesembuhan (RR). 

Jatuhnya Rezim Assad Bangkitkan Ekonomi Suriah, Pasar Kuno Era Ottoman Kembali Ramai

Secara nasional, RR mencapai 96,33 persen, angka ini lebih tinggi dari Global yang sebesar 90,56 persen. Sedangkan untuk luar Jawa-Bali, RR-nya sebesar 96,39 persen.

Airlangga mengatakan, secara agregat nasional penanganan pandemi COVID-19 sudah cukup terkendali, dengan jumlah kasus aktif yang terus menurun. Namun demikian, Airlangga mengingatkan perlunya mewaspadai terjadinya tren kenaikan kasus di 131 Kabupaten/Kota dalam beberapa hari terakhir.

Ilustrasi seorang wanita menjalani pemeriksaan secara singkat sebelum disuntik vaksin COVID-19.

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman

Berdasarkan hasil pantauan perkembangan kasus di tiap daerah, Airlangga menyampaikan, mobilitas masyarakat juga meningkat. Airlangga pun mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan.

“Mobilitas masyarakat dan aktivitas sosial ekonomi meningkat, perlu kewaspadaan tinggi dan terus mendorong percepatan vaksinasi. Serta kepatuhan penerapan protokol kesehatan,” tegas Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya