Rupiah Menguat Lagi, Kini Dipicu Sentimen Positif Ini

Rupiah Menguat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Selasa, 2 November 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.260 per dolar AS pada pagi ini.

Rupiah Terperosok ke Level Rp 15.905 per Dolar AS

Di pasar spot, hingga pukul 09.25 WIB, rupiah  telah ditransaksikan di level Rp14.264 per dolar AS. Menguat 0,07 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.274.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.235 per dolar AS, melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.171 per dolar AS.

Rupiah Loyo ke Level Rp 15.777 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Baca juga: Baru Jadi, Ini Penampakan Trainset Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, kondisi pergerakan rupiah hari ini lebih disebabkan oleh sentimen positif pelaku pasar keuangan terhadap kondisi domestik.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Balik Melemah Usai Trump Menangkan Pemilu AS

Pemerintah telah melakukan beragam pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Agustus 2021 hingga saat ini. Akibatnya ekonomi terus membaik.

"Kondisi Indonesia saat ini secara nasional untuk penularan COVID-19 terjadi penurunan," ungkap dia dikutip dari analisisnya, hari ini.

Indikator aktivitas manufaktur Purchasing Managers Index (PMI) pada Oktober 2021 tercatat juga telah mampu mencapai rekor tertinggi sejak survei dimulai pada April 2011.

PMI Manufaktur konsisten menuju arah pemulihan ekonomi yang terus menguat pada angka 57,2 setelah sebelumnya berada pada 52,2 pada September dan di 43,7 pada Agustus 2021.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

"Diharapkan seluruh pihak agar tetap waspada dalam mencegah ancaman gelombang tiga COVID-19 yang diprediksi sejumlah ahli terjadi pada akhir atau awal tahun," tuturnya,

Dari faktor eksternal, pergerakan mata uang rupiah dikatakannya akan dipengaruhi oleh sentimen pelaku pasar terhadap dat inflasi di AS yang naik hingga 4,4 persen secara tahunan.

"Ini memperkuat ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga (Federal Reserve AS) sekitar pertengahan 2022," tegas dia.

The Fed secara luas diperkirakannya akan mengumumkan bahwa mereka akan memulai tapering pengurangan pembelian aset ketika menjatuhkan keputusan kebijakannya pada Rabu ini.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memperkirakan bahwa pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS akan bergerak di rentang Rp14.260-14.320 hari ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya