BSI Akan Tutup Lebih dari 60 Kantor Cabang Tahun Depan, Ini Alasannya

Logo Bank Syariah Indonesia (BSI)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan, akan terus melanjutkan proses penataan kantor cabang di seluruh Indonesia. Sejumlah kantor cabang pun akan ditutup.

bank bjb Terus Perkuat Bisnis, Kini Jadi BPD Pertama Penyimpan Dana Margin di Indonesia

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan, pada tahun ini penutupan kantor cabang telah dilakukan di sejumlah tempat. Jumlahnya disebut sudah mencapai puluhan.

Sedangkan untuk tahun depan, Hery menekankan, kantor cabang yang akan ditutup diperkirakan mencapai lebih dari 60. Jumlah ini menurutnya lebih tinggi dari pada penutupan tahun ini.

Cara Ini yang Menurut Legislator Demokrat Fathi Bisa Cegah Masyarakat Terjerat Pinjol Ilegal

"Tahun ini mungkin sudah puluhan cabang yang kita tutup. Tahun depan juga mungkin lebih dari 60-an," kata dia, Senin, 1 November 2021.

BRI Syariah / Bank Rakyat Indonesia Syariah

Photo :
  • vivanews/Andry Daud
Perbankan Ditegaskan Perlu Aturan Turunan Akselerasi Hapus Tagih Utang Petani hingga Nelayan

Baca juga: Jubir Luhut Ungkap Alasan Pentingnya Tes PCR untuk Naik Pesawat

Hery menegaskan, proses ini perlu dilakukan karena kantor cabang BSI merupakan peninggalan dari tiga bank syariah milik BUMN sebelumnya, yakni BNI Syariah, BRI Syariah dan Mandiri Syariah.

"Dulu tiga bank ini kompetitor. Jadi enggak mikir dulu dekat-dekatan, sebelah-sebelahan," ungkapnya.

Di sisi lain, BSI per hari ini juga dikatakannya telah menyelesaikan pembentukan single system. Hal ini dikatakannya menandai tahap akhir dari proses migrasi nasabah ketiga bank syariah BUMN tersebut sebelumnya.

Pasca single system ini maka seluruh produk dan layanan yang ada di BNI Syariah, BRI Syariah dan Mandiri Syariah sudah dapat dilayani seluruhnya dalam satu sistem BSI. 

Selain itu, dengan single system ini BSI memiliki satu core banking system, satu enterprise data, satu sandi kode bank di 451, dan satu pelaporan keuangan, semua dengan nama Bank Syariah Indonesia. 

“Artinya BSI single system betul-betul bank hasil merger dengan single system, dan sudah running mulai tanggal 1 November," tutur Hery.

Dengan adanya single system ini, Hery meyakini bahwa BSI ke depannya akan semakin besar baik dari sisi aset, laba, pembiayaan, dan pengguna mobile banking.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya