Indonesia dan Italia Pimpin Gugus Tugas Keuangan-Kesehatan G20
- Instagram/smindrawati
VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, lambatnya vaksinasi di dunia memengaruhi lambatnya pemulihan ekonomi global. Menurut Sri, telah terjadi ketimpangan mengenai vaksin.
"Di negara-negara miskin baru 6 persen dari penduduknya, sementara negara-negara maju sudah melakukan vaksinasi di atas 70 persen," kata perempuan yang akrab disapa Ani seperti dikutip dari keterangan pers pers daring dari Roma, Italia, Minggu 31 Oktober 2021.
Ani menyampaikan, negara-negara maju malah sudah melakukan vaksinasi booster. COVID merupakan ancaman nyata hingga menyebabkan aktivitas ekonomi berhenti.
Oleh karenanya, Ani mengatakan, dalam forum G20, para pemimpin setingkat menteri membuat pertemuan khusus membahas pencegahan pandemi.
"Karena hari ini dunia tidak siap menghadapi pandemi nyatanya telah menyebabkan biaya sampai US$12 triliun, 5 juta orang meninggal dan lebih dari 250 juta orang yang terkena pandemi ini, maka dunia harus menyiapkan lebih baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ani juga menyampaikan, Indonesia dan Italia memimpin gugus tugas untuk pembahasan keuangan-kesehatan di ajang G20. Gugus tugas ini dibentuk guna meningkatkan kerja sama global untuk mendorong pemulihan ekonomi dan sistem kesehatan global.
Gugus Tugas itu dinamai G20 Joint Finance – Health Task Force. Adapun pembentukan gugus tugas sebagai mekanisme kerja sama dalam menangani masalah yang berkaitan dengan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi atau istilahnya Pandemic Prevention, Preparedness and Response (Pandemic PPR).