Presiden Jokowi dan Delegasi Tiba di Roma Hadiri KTT G20
- ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.
VIVA – Presiden Jokowi tiba di Bandara Fiumicino, Roma, Italia, setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 13 jam menggunakan pesawat Garuda Indonesia berkode GIA-1, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Sabtu dini hari, Presiden tiba di Italia pada Jumat 29 Oktober 2021, sekitar pukul 17.25 waktu setempat.
Setelah pintu pesawat terbuka, Duta Besar LBBP RI untuk Italia, R.A. Esti Andayani naik ke pesawat GIA-1 untuk mempersilakan Presiden turun dari pesawat, diikuti oleh delegasi resmi dan ajudan dinas.
Baca juga: Jokowi ke 3 Negara Pakai Garuda, Erick Thohir: Sebuah Kehormatan
Di bawah tangga pesawat, Presiden Jokowi tampak disambut oleh pejabat penyambut dari Italia Raimondo de Cardona dan Atase Pertahanan Republik Indonesia di Roma, Kolonel Laut TNI Wachyad.
Presiden Jokowi dan rombongan selanjutnya menuju kendaraan yang telah disiapkan untuk kemudian menuju hotel tempatnya bermalam.
Setibanya di hotel, Presiden disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Selain itu, tampak menyambut juga Duta Besar RI untuk Vatikan Laurentius Amrih Jinangkung, DCM KBRI Roma Leffianna Hartati Ferdinandus, pejabat KBRI Roma dan KBRI Vatikan, serta General Manager hotel tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan Presiden Jokowi pada Sabtu ini akan langsung menghadiri sejumlah pertemuan. Antara lain, menghadiri sesi global ekonomi dan global health, lalu menjadi pembicara di salah satu acara.
Kemudian, kata Retno, Jokowi juga akan menghadiri acara budaya dan jamuan makan malam yang dituanrumahi Perdana Menteri Italia. Kemudian, dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dengan 6 negara, yaitu Australia, Prancis, India, Turki, Italia dan World Bank.
"Agenda bilateral tersebut masih ada perubahan, karena masih ada permintaan dan terus mencocokkan jadwal Presiden dengan pemimpin lainnya," tegas Retno dalam keterangan persnya, Sabtu 30 Oktober 2021. (Ant)