Tren Investasi Properti Kalangan Kelas Atas Berubah, Ini Penjelasanya

Investasi properti.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pola konsumsi masyarakat kelas menengah atas Ibu Kota Jakarta terhadap investasi di sektor properti ternyata telah mengalami pergeseran. Hal ini terungkap berdasarkan riset Colliers Indonesia.

Manfaatkan Investasi Hasil Kunjungan Kerja ke Berbagai Negara, Pemerintah Kejar Pembangunan KEK dan PSN

Sebelumnya kelas ini disebut cenderung membeli properti berbentuk tanah, namun kini berbentuk investasi properti hunian dengan konsep kluster yang memiliki fasilitas lengkap beserta penunjangnya. 

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, saat ini untuk mencari rumah yang nyaman di Jakarta memang cenderung sulit.

Dorong Inovasi Bisnis Perumahan, BTN Gelar Kompetisi Housingpreneur

Kebanyakan masyarakat kelas menengah ke atas akan mencari hunian dengan fasilitas penunjang yang lengkap ketimbang membangun rumah di daerah yang aksesibilitas dan lingkungannya terbatas.

“Salah satu pilihan masyarakat kelas menengah untuk mendapatkan hunian yakni dengan melihat wilayah, kenyamanan serta fasilitas yang akan didapat," kata dia, dikutip dari keterangannya, Selasa, 26 Oktober 2021.

Siapkan Investasi Rp 267 Triliun hingga 2029, MIND ID Kerek Target Pendapatan Tahunan

Baca juga: Heboh Disebut Akan Gantikan Garuda, Pelita Air Dapat Wejangan dari KPK

Dia menggambarkan, pengembang properti dengan hunian yang siap pakai itu tidak hanya menjual rumah, melainkan juga menjual lingkungan yang memiliki kesetaraan dalam hidup bertetangga. 

"Berbeda dengan membangun unit rumah sendiri, mungkin jaraknya jauh atau lingkungan yang tidak terlalu mendukung untuk membangun rumah mewah,” ungkap Ferry.

Menurut dia, model hunian premium yang bakal menjadi incaran kelas menengah ke atas masyarakat Jakarta adalah seperti Hunian Bukit Podomoro yang dibangun di wilayah Jakarta Timur.

Mengacu riset Rumah.com, tren pencarian properti selama Kuartal I-2021 di Jakarta Timur katanya cukup tinggi, menduduki posisi kedua di Jabodetabek dengan 11 persen pemburu properti mengincar wilayah ini.

“Salah satu yang membuat hunian menjadi daya tarik karena pengembang memiliki reputasi yang bagus dan sudah terkenal," papar Ferry.

Sekjen OECD hadiri pertemuan bersama Menko Airlangga

Hadiri Pertemuan dengan Menko Airlangga, Sekjen OECD: Keanggotaan Indonesia pada OECD Mendukung Visi Indonesia Emas 2045

Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024