Redam Risiko Perubahan Iklim, Stanchart Dorong Investasi Berkelanjutan

Standard Chartered
Sumber :

VIVA – Aktivitas bisnis dan investasi yang mengusung nilai keberlanjutan ini menjadi tuntutan pokok dalam tatanan global saat ini. Keberlanjutan dianggap bisa membawa transformasi cara hidup global demi tercapainya ekonomi hijau.

Tidak Ada Kata Terlambat Invetasi Bitcoin, Robert Kiyosaki: Ini Jalan Jadi Orang Kaya

Group Chairman Standard Chartered PLC José Viñals mengatakan, dalam tatanan regional pun nilai keberlanjutan sudah mengalami peningkatan yang signifikan dalam implementasinya. Tak terkecuali di Kawasan ASEAN.

“Seantero ASEAN saat ini sudah memahami petunjuk yang tepat untuk mengurangi low carbon dengan mengutamakan investasi yang berkelanjutan demi mengurangi risiko perubahan iklim,” ungkapnya dalam webinar bertajuk 'Catalysing ASEAN Connectivity, Standard Chartered ASEAN Business Forum' dikutip, Senin, 25 Oktober 2021.

Skor Indeks Ketahanan Nasional 2024 Capai 2,87, Lemhannas: Cukup Tangguh

Dia menjelaskan, demi mendorong keberlanjutan di ASEAN, pihaknya juga telah meluncurkan berbagai program yang kolektif dan kritikal. Agar lingkungan ekonomi mendapatkan manfaat sosial di masa depan.

“Salah satu contohnya kami menjadi ‘bapak angkat’ investasi keberlanjutan dan menjalankan pelatihan carbon credit  di Singapura,” jelas dia.  

Robert Kiyosaki Prediksi Aset Ini Bakal Melesat Setelah Emas

Lebih lanjut menurutnya, Stanchart juga membawa pendanaan yang komprehensif untuk mendukung investasi keberlanjutan. Sehingga cakupannya bisa lebih besar di masa depan.

https://susu-gedi.blogspot.com/2021/02/5-jenis-investasi-2021-modal-kecil.html

Photo :
  • U-Report

“Kita mempunyai dana US$75 juta dolar untuk investasi keberlanjutan sampai dengan akhir tahun 2024 untuk investasi proyek-proyek seperti EBT (Energi Baru Terbarukan) dan konstruksi keberlanjutan,” katanya.

Ilustrasi Inflasi

5 Alasan Inflasi Tetap Terkendali Meski PPN Jadi 12 Persen pada 2025

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen ke 12 persen pada 1 Januari 2025 kini sedang menjadi sorotan masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024