RI Siapkan Delegasi Handal di Perundingan Iklim COP26 UNFCCC

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan bahwa pemerintah telah mempersiapkan delegasi dan negosiator handal dalam perundingan iklim pada COP26 UNFCCC di Glasgow November mendatang. 

Merending! Driver Ojol Ini Bagikan Kisah Penumpangnya Tiba-tiba Hilang di Tengah Hutan, Dapat Benda Misterius

Ia menekankan kepada para Delegasi Indonesia untuk COP26 agar menunjukkan kepada Dunia Internasional bahwa Indonesia sangat serius dalam penanganan pengendalian perubahan iklim yang terencana dan solid antar sektor. 

"fokus Indonesia tidak hanya pada upaya aksi mitigasi dan adaptasi, namun juga pada dukungan dari sektor pendanaan, dan ke depan Indonesia siap melakukan akselerasi di bidang teknologi rendah karbon," jelas Siti dalam keterangan tertulisnya, Senin 25 Oktober 2021.

Raker dengan DPR, Menhut Tegaskan Tak Segan Cabut Izin PPKH Perusahaan Nakal

Baca juga: Intip Cara Pemkab Siak Amankan Gambut dari Kebakaran dan Dapat Cuan

Adapun bentuk keseriusan Indonesia adalah target Forest and Land Use (FoLU) Netsink Carbon pada 2030 yang akan dibawa ke meja perundingan oleh Delegasi RI bekerjasama dengan negara-negara pemilik hutan tropis dunia seperti Brasil, Republik Demokratik Congo dengan tagline “Forest Power to Glasgow”. 

Di Hadapan Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia terhadap Energi Terbarukan

Indonesia pun telah sepakat menjalin kolaborasi yang baik dengan Brasil dalam isu hutan tropis di Glasgow nanti, hal ini sudah didiskusikan oleh Siti dengan Menteri Lingkungan Hidup Brazil sebagai negara yang sama-sama memiliki hutan tropis terluas di dunia, pada 22 Oktober 2021 lalu.

"Pemerintah siapkan langkah bersama kelola reduksi emisi karbon dari sektor kehutanan dan lahan dengan insentif dan pajak, serta sekaligus menegaskan bahwa beriringan dengan sektor kehutanan juga dikelola sektor energi dengan agenda dekarbonisasi," jelasnya.

Selain itu, Situ menyatakan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk masa depan yang tangguh, rendah emisi dan berketahanan iklim dengan penyampaian dokumen Updated Nationally Determined Contribution (NDC) dan Long-Term Strategies Low Carbon and Climate Resilience 2050 pada 22 Juli 2021.

Waspada cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Jojon

Komitmen dalam dokumen tersebut terus diperkuat salah satunya ditunjukkan Indonesia dalam pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Madam Patricia Espinosa, Sekretaris Eksekutif United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) secara virtual 10 September 2021.

Adapun agenda paling krusial yang belum tuntas sejak COP24 di Katowice 2018 adalah pengaturan teknis implementasi Article 6 of the Paris Agreement, operasionalisasi kerja sama internasional sukarela untuk pemenuhan NDC melalui mekanisme pasar dan non-pasar.

Sebagaimana pada COP-COP sebelumnya, Delegasi Indonesia juga terdiri dari unsur Pemerintah dan Non-Party Stakeholders (NPS). Indonesia cukup bangga bahwa implementasi kebijakan Leading by Example selain ditunjukkan oleh kerja Pemerintah juga diperlihatkan oleh non-state actors

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya