Sri Mulyani: Anggaran PEN 2021 Sudah Dicairkan Rp428,21 Triliun
- (ANTARA/HO-Humas Kemenkeu/pri.)
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pencairan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai Rp428,21 triliun. Realisasi ini sudah mencapai 57,5 persen dari pagu Rp744,77 triliun.
Sri mengatakan, pencairan anggaran PEN ini didukung oleh program yang signifikan pada klaster program perlindungan sosial dan kesehatan. Menurutnya, kedua klaster ini telah dilaksanakan dengan sangat baik sesuai kebutuhan dan tepat sasaran.
"Kita melihat memang dari survei terlihat jumlah yang menerima semakin sesuai dengan target," tutur Sri secara virtual, Kamis, 21 Oktober 2021.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 21 Oktober 2021: Global dan Antam Berkilau
Sri pun merincikan, untuk program kesehatan telah terealisasi sebesar Rp115,84 triliun atau mencapai 53,9 persen dari pagu Rp214,96 triliun. Penggunaannya untuk pembangunan RS darurat Asrama Haji Pondok Gede hingga Pembagian paket obat untuk masyarakat.
Selain itu, juga diperuntukkan untuk biaya perawatan 580,29 ribu pasien, insentif tenaga kesehatan 1,26 juta di tingkat pusat dan santunan kematian untuk tenaga kesehatan sebanyak 446 orang. Selain itu, juga terkait pengadaan 121,41 juta dosis vaksin.
"Dari sisi akuntabilitas hal yang selama ini masih menjadi pusat perhatian adalah pelaksanaan pembayaran insentif nakes," tutur Sri.
Adapun untuk program perlindungan sosial telah terealisasi Rp122,47 triliun. Kucuran anggaran ini telah terealisasi 65,6 persen dari pagu Rp186,64 triliun. Terutama untuk PKH dan kartu sembako Rp17,2 juta keluarga penerima manfaat.
Bantuan sosial tunai bagi 9,99 juta keluarga, kartu pra kerja untuk 5,91 juta orang, bantuan kuota internet 36,1 juta penerima, subsidi listrik 60,19 juta penerima, bantuan subsidi upah untuk 6,65 juta pekerja dan bantuan beras 28,8 juta.
Program dukungan UMKM dan Korporasi telah terealisasi Rp62,60 triliun atau setara dengan 38,5 persen dari pagu yang disediakan sebesar Rp162,40 triliun. Pemanfaatan program ini diantaranya untuk bantuan pelaku usaha mikro 12,71 juta usaha.
Selain itu, juga untuk subsidi bunga KUR 5,61 juta debitur dan non-KUR 7,2 juta debitur. Kemudian, untuk penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp8,39 triliun untuk Hutama Karya, Pelindo III dan Kawasan Industri Wijayakusuma.
Program prioritas telah tersalurkan Rp67 triliun atau 56,8 persen dari pagu. Peruntukannya untuk program padat karya di berbagai kementerian atau lembaga, pariwisata, ketahanan pangan hingga fasilitas pinjaman daerah Rp10 triliun.
Untuk insentif usaha telah direalisasikan Rp60,31 triliun atau mencapai 96 persen dari pagu Rp62,83 triliun. Digunakan untuk PPh 21 ditanggung pemerintah hingga PPN ditanggung pemerintah, PPnBM Mobil serta penurunan tarif PPh Badan.