Buwas Sebut Beras Impor Lebih Murah dan Berkualitas

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa kualitas beras impor dan harganya masih lebih kompetitif dibandingkan produksi dalam negeri.

Bahlil Benarkan RI Impor Nikel di Tengah Upaya Hilirisasi RI, Begini Penjelasannya

Menurutnya, dari sisi harga, beras-beras impor jauh lebih murah ketimbang beras dalam negeri. Meski murah, dari sisi kualitas pun dikatakannya jauh lebih bagus beras impor.

"Kalau kita bicara beras impor itu lebih murah daripada beras dalam negeri, di sisi lain kalau kita bicara kualitas, lebih bagus kualitas impor, jadi diapa-apain kita ini kalah," kata pria yang akrab disapa Buwas itu di acara Ombudsman, Senin, 18 Oktober 2021.

Mulai 2025, PPN Naik 12 Persen: Ini Barang dan Jasa yang Naik dan Dikecualikan

Beras Menggumpal yang dibagikan ke masyarakat terdampak PPKM.

Photo :
  • vstory

Baca juga: Didakwa Membunuh Laskar FPI, Dua Polisi Terancam 15 Tahun Bui

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Dia menganggap, kondisi ini dipicu oleh masih tradisionalnya cara produksi dan penyimpanan beras di Indonesia. Sehingga biaya produksi masih tinggi dan mutunya tidak tahan lama.

Namun demikian, pria yang akrab disapa Buwas itu menekankan, persoalan ini adalah bukan masalah yang harus diselesaikan petani, sebab petani harus fokus dalam aspek produksi.

"Karena mungkin masih banyak konvensional dan kita masih kekurangan dryer sehingga harapan saya ke depan petani ini semangat untuk produksi, hari ini petani harap-harap cemas karena begitu panen dibeli enggak nih," ujar eks Kabareskrim dan eks Kepala BNN itu.

Bulog sendiri dikatakannya akan terus berupaya membantu perbaikan infrastruktur di sektor pengelolaan beras ini, salah satunya dengan membangun Gudang Silo hingga dryer.

"Kami ingin selalu memperbaiki baik infrastruktur di Bulog, kita sedang bangun Silo jadi simpan gabah, beras, melalui Silo jadi tidak ada kecenderungan turun mutu dan kualitas. Kita juga bangun dryer," papar Buwas.

Dengan perbaikan infrastruktur ini dipastikannya para petani tidak lagi perlu memusingkan terkait kepastian serapan, sebab petani tinggal fokus pada produksi beras.

"Ini sedang kita bangun untuk dryer jadi di 13 titik sentra produksi padi itu kita bangun supaya next ke depan petani tidak disulitkan lagi yang penting petani produksi kita ambil dengan harga yang ditentukan Kemendag dan Kementan," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan ketahanan pangan di Indonesia meningkat selama pandemi COVID-19. Syahrul menyebut tren kenaikan itu tidak pernah turun meski pandemi sempat mengganas beberapa kali di Indonesia.

"Ekspor kita meningkat 15,4 persen di 2020 kemarin, dan 2021 ini sudah sampai triwulan ke satu saja naik lebih dari 40 persen," kata Syahrul di kantor KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Oktober 2021.

Syahrul memastikan ketahanan pangan di Tanah Air cukup untuk bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena itu, masyarakat diminta tidak panik. "Bahkan, dua tahun kita tidak impor beras lagi, dan semua data kita menunjukkan cukup solid," kata Syahrul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya