32 Proyek RI Senilai Rp150 T Ditawarkan ke Investor, Ini Daftarnya

Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sumber :
  • google Street

VIVA – Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa terdapat 32 proyek potensi investasi yang siap ditawarkan kepada investor

Harga Bitcoin Tembus Rp1,5 Miliar Lagi, Kapan Waktu Terbaik Buat Beli Kripto?

Dikutip dari akun instagram @bkpm_id, total nilai investasi dari 32 proyek tersebut sebesar Rp150,55 triliun atau setara US$10,4 miliar.

Proyek ini dibagi menjadi dua kategori yaitu prastudi prioritas atau studi kelayakan (Pre-FS) dan proyek investasi yang siap ditawarkan (IPRO).

Hadiri Pertemuan dengan Menko Airlangga, Sekjen OECD: Keanggotaan Indonesia pada OECD Mendukung Visi Indonesia Emas 2045

Baca juga: Direktur Indomaret Jadi Korban Meninggal Kecelakaan Tol Cipularang

Secara rinci, total nilai investasi yang ada pada proyek prastudi atau Pre-FS disebutkan sebesar US$6,37 miliar atau Rp92,5 triliun dengan kurs Rp14.500 per dolar AS. 

Manfaatkan Investasi Hasil Kunjungan Kerja ke Berbagai Negara, Pemerintah Kejar Pembangunan KEK dan PSN

Proyek ini terdiri dari 6 proyek pariwisata, 7 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan taman industri, 6 industri terintegrasi kawasan industri serta 2 infrastruktur yang tersebar di 15 provinsi.

Sementara itu, total nilai investasi pada proyek yang siap ditawarkan atau IPRO adalah US$4,03 miliar atau setara Rp58,50 triliun. terdiri dari 6 sektor infrastruktur dan 5 sektor non-infrastruktur.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebelumnya telah mengungkapkan bahwa target investasi telah dinaikkan pada tahun depan menjadi sebesar Rp1.200 triliun dari ditetapkan tahun ini Rp900 triliun.

Menurutnya, realisasi investasi hingga Semester I-2021 masih baik, yakni sebesar Rp442,8 triliun atau setara 49,2 persen dari target. Selain itu, realisasi investasi ini dikatakan Bahlil masih tumbuh 10 persen dari Semester I-2020.

"Kasih kami waktu untuk bekerja, memang kami bekerja siang dan malam, dan untuk bagaimana bisa mendorong realisasi tetap mencapai target," ujar dia.

Ilustrasi smelter nikel.

Photo :
  • Istimewa

Di sisi lain, Bahlil mengaku, kondisi Pandemi COVID-19 ini dan target presiden yang mencapai Rp900 triliun menjadi tantangan tersendiri baginya. Dia menegaskan selama ini hidup dan berkembang dengan tantangan.

"Memang ini adalah sebuah kondisi yang tidak menyenangkan, tapi ini sebuah tantangan, saya terbiasa lahir, besar dan berproses dengan tantangan," tegas Bahlil.

Oleh sebab itu, Bahlil mengungkapkan sejumlah strategi yang akan ditempuhnya untuk mengejar target investasi presiden tahun ini. Diantaranya adalah menjemput rencana investasi dan membantu merealisasikannya.

"Terkait dengan itu kami melakukan man to man marking, kedua kami melakukan pendekatan dan ketiga kita turut membantu. Andaikan ada perubahan di kuartal IV kita akan evaluasi, kalau sekarang masih bagus," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya