Alumni Prakerja Curhat ke Airlangga, Omzet Usahanya Kini Rp30 Juta
- Dokumentasi Kemenko Ekonomi.
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar dialog dengan para alumni peserta Program Prakerja di Nusa Tenggara Barat (NTB), hari ini. Para peserta pun menyampaikan apa yang dirasakan setelah mengikuti program tersebut.
Salah satu alumni gelombang 9, Mahmudah (43) menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo dan Airlangga terkait program ini. Sebab, kini dia bisa meningkatkan penghasilan dari sebelumnya beromzet Rp4 juta per bulan menjadi Rp30juta per bulan.
"Sekarang saya bisa dapatkan Rp30 jutaan dalam sebulan dengan alat yang juga bertambah. Tinggal kami tingkatkan saja alat-alat pendukung untuk usaha kami," Mahmudah di sela-sela acara dialog Peserta Program Prakerja dengan di Siwa Cliffs, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis 14 Oktober 2021.
Pemilik usaha kripik ini mengatakan, Program Kartu Prakerja memiliki manfaat yang besar bagi perkembangan usahanya. Dalam program ini Mahmudah mengambil tiga jenis pelatihan yakni peningkatan manajemen UMKM, bagaimana mendapatkan ide usaha, dan bagaimana mampu berbicara di depan publik.
Baca juga: ITDC Gandeng TBIG Bikin Work From Bali di Nusa Dua Makin Asyik
"Saya bisa mendapatkan ilmu yang sebelumnya tidak bisa saya dapatkan, meningkatkan hasil usaha saya, meningkatkan manajemen usaha saya, meningkatkan juga cara membungkus dan mendesain produk saya, kemudian juga sampai ke pemasaran go international," katanya.
Mahmudah menambahkan, Program Kartu Prakerja juga meningkatkan dan memperluas jaringan relasi. Dari awalnya hanya tingkat desa dan kecamatan sekarang relasinya sudah antarprovinsi bahkan negara.
"Kami bisa meningkatkan pemahaman bagaimana meningkatkan akses, bagaimana cara berjualan baik offline dan online. Yang paling banyak ini sekarang kan online jadi masyarakat itu jadi tahu. Masyarakat NTB ini sekarang sudah tahu, yang tadinya hanya di lokasi saja, di daerah kecil, sekarang sudah berkembang sampai ke Sumbawa," jelasnya.
Sementara itu Sukri (43), seorang tutor Bahasa Jepang di salah satu lembaga kursus di Lombok mengaku telah mendaftarkan diri untuk menjadi peserta Kartu Prakerja. Sukri mengaku termotivasi mengikuti Prakerja setelah tetangganya banyak yang berhasil membuka usaha setelah ikut Prakerja.
"Di kampung juga sudah banyak yang sudah dapat, dan juga walaupun di pandemi dia belum ada kerjaan, dengan ilmunya dia bisa buat kerajinan, kayak tata boga lah," katanya.
Selain itu, Sukri juga ingin meningkatkan kemampuan bahasa Jepangnya lewat pelatihan yang disediakan program Kartu Prakerja. Ia berharap dengan meningkatnya kemampuan bahasa asing tersebut, bisa menunjang peningkatan pekerjaan yang tengah ia jalani.
"(Program Kartu Prakerja) juga di-support juga dengan insentifnya dulu. Dan sangat bermanfaat, untuk misalnya di sekitaran ini bahasa Inggrisnya lah, untuk men-support wisatawan," tambahnya.