Perumnas Perbaiki Sanitasi Sekolah di 4 Provinsi

Ilustrasi sekolah.
Sumber :
  • VIVA/ Andrew Tito

VIVA – Perum Perumnas melakukan perbaikan dan pembangunan melalui peningkatan fasilitas sanitasi dasar yang layak pada sekolah-sekolah yang tersebar di empat provinsi di Indonesia. Hal ini bagian dari upaya mengimplementasikan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN.

Strategi Perumnas menjual rumah? Tren Gua Tunjukin, Rumah sudah Jadi, Dan Siap Huni

Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro menjelaskan, langkah ini diambil pihaknya sebagai upaya untuk turut menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata di Tanah Air.

"Salah satunya adalah program renovasi fasilitas sanitasi atau toilet sekolah, dengan tujuan membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan serta menyediakan lingkungan dan fasilitas sanitasi dasar yang layak," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis 14 Oktober 2021.

70 Persen Keluarga di Desa Ciburayut Bogor Tak Punya Jamban, Akibatnya Air Terkontaminasi Bakteri E Coli

Baca juga: Menhub Ingin Terminal Multipurpose Jadi Format Baru Pelabuhan

Ilustrasi/Sanitasi tak layak yang banyak ditemukan di pemukiman kumuh

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Kementerian Kesehatan Beri Penghargaan STBM, POSS, Bandara dan Pelabuhan Terbaik

Budi menambahkan, program ini merupakan salah satu program 'One School One Project' berupa renovasi pembangunan toilet sekolah, yang tersebar di lokasi proyek Perumahan Perumnas di Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Saat ini, Perumnas memperbaiki 3 fasilitas sanitasi toilet sekolah di SDN Cimanggu 01 Bogor, SD Inpres Perumnas Antang III Makasar, SDN No 060799 Blok X Perumnas Griya Martubung I, dan Pondok Pesantren Tahfidzil Qur’an Darul Raihanun NW Ambaipua Ranomeeto Konawe Selatan.

Bantuan yang diberikan utamanya adalah pembangunan toilet baru, agar lebih layak pakai serta penyediaan sumber air atau toren air.

"Pengerjaannya pun relatif lebih cepat karena selama pandemi, sistem belajar mengajar menerapkan sistem daring atau belajar di rumah," ujarnya.

Sedangkan untuk pondok pesantren, Budi mengatakan bahwa sistem belajar tetap dilaksanakan di ponpes dengan protokol kesehatan, dan untuk sementara tidak dapat menerima kunjungan keluarga.

"Kami berharap inisiasi program berbagi ini menjadi awal yang baik bagi kita semua, khususnya bagi Perumnas dalam melaksanakan tugas untuk selalu menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya