Menteri Basuki Beberkan Tantangan Terberat Penyediaan Rumah Bagi MBR

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat rapat dengan Komisi V DPR RI.
Sumber :
  • PUPR

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan, penyediaan perumahan yang inklusif dan berkeadilan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih menghadapi berbagai tantangan berat.

Hal itu diutarakan Basuki dalam sambutannya di acara Indonesia Housing Forum 2021, yang digelar secara virtual melalui sinergi antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Habitat for Humanity Indonesia, dan Universitas Trisakti.

Basuki pun merinci bahwa salah satu tantangan berat itu antara lain adalah masih rendahnya persentase kredit pemilikan rumah (KPR) terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, dibanding dengan negara lain.

"Yaitu hanya sekitar 2,9 persen," kata Basuki dalam telekonferensi, Kamis 14 Oktober 2021.

Kendala lainnya menurut Basuki adalah terkait dengan penjalaran kota (urban sprawl). Yang membutuhkan solusi peningkatan perumahan di wilayah perkotaan tanpa merusak kawasan pedesaan. 

Hal itu termasuk daerah-daerah produktif pertanian/irigasi. Karena mengingat bahwa pada 2045 mendatang diprediksi ada sebanyak 220 juta penduduk Indonesia yang akan tinggal di daerah perkotaan. 

"Atau meningkat dari 56 persen menjadi 70 persen dari total populasi," ujarnya.

Kendala berat selanjutnya diakui Basuki, adalah karena masih banyaknya rumah tidak layak huni dan backlog perumahan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Pemerintah telah menargetkan peningkatan jumlah rumah tangga yang menempati rumah layak dari semula hanya 56 persen menjadi sebesar 70 persen.

Baca juga: Sektor Properti Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Ini Analisanya

"Atau ekuivalen dengan 11 juta rumah tangga," kata Basuki.

Dilantik Prabowo Jadi Wamen Perumahan, Fahri Hamzah Ungkap Kriteria Kontraktor Program 3 Juta Rumah

Di sisi lain, dalam upaya mempercepat penyediaan perumahan di Indonesia, Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 telah mencanangkan Program Sejuta Rumah untuk meningkatkan sinergi antar pelaku pembangunan dalam kerangka ekosistem perumahan.

Capaian Program Sejuta Rumah dalam periode 2015-2019 diketahui telah mencapai sebanyak 4,7 juta unit. Di mana 2020 tercatat sebanyak 965 ribu unit dan hingga September 2021 kemarin telah mencapai sebanyak 763 ribu unit rumah.

Volume Transaksi Program 3 Juta Rumah Diproyeksi Tembus Rp 400 T Per Tahun, Begini Itungannya

Ilustrasi proyek perumahan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Selain itu, lanjut Basuki, upaya pengentasan kemiskinan termasuk untuk penurunan stunting, tidak cukup dilakukan dengan bantuan sosial saja. Namun, membutuhkan dukungan perumahan, air bersih, dan sanitasi.

Tangis Haru Basuki Hadimuljono Saat Pamitan di Hari Terakhir Sebagai Menteri PUPR

"Untuk itu, program perumahan ke depan harus menjadi ujung tombaknya," ujarnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengupayakan untuk membawa pendanaan dari Inggris ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024