Investor Milenial di Platform Equity Crowdfunding Naik, Bidik UKM

https://susu-gedi.blogspot.com/2021/02/5-jenis-investasi-2021-modal-kecil.html
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Platform equity crowdfunding atau urun dana, PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) mencatat, terjadinya peningkatan minat generasi muda khususnya kalangan milenial dalam berinvestasi selama Pandemi COVID-19 saat ini.

Siapkan Investasi Rp 267 Triliun hingga 2029, MIND ID Kerek Target Pendapatan Tahunan

Founder and Chief Executive Officer LandX Andika Sutoro Putra mengatakan, tren terseut juga tercermin dari sejumlah penelitian yang dilakukan berbagai pihak. Investor baru yang meningkat kala pandemi mayoritas di bawah usia 25 tahun.

“Menurut beberapa penelitian, minat anak muda, terutama dari kalangan milennial untuk berinvestasi terus meningkat di saat pandemi COVID-19 ini berlangsung, rata-rata usia 17-24 tahun user LandX sebanyak 42 persen dari total user (investor)," ujar Andika dikutip dari keterangannya, Selasa 12 Oktober 2021. 

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Dia menjabarkan, peningkatan itu terjadi karena adanya waktu luang dan ditambah meningkatnya kesadaran para milenial tersebut untuk berinvestasi. Kemudian, sejumlah kemudahan melakukan investasi karena adanya teknologi, juga merupakan faktor pendukung peningkatan tersebut.

"Mereka mulai berpikir untuk punya tabungan, mencari dan memilah informasi mengenai investasi dan memutuskan untuk membeli karena harganya yang cukup terjangkau. Dengan berinvestasi mulai Rp1 juta di LandX, misalnya, mereka sudah dapat memiliki saham sebuah perusahaan dan mendapatkan keuntungan dari bisnis yang berisiko rendah,” tegasnya.

Susun Roadmap, Bahlil Sebut Kebutuhan Investasi Hilirisasi Capai US$618 Miliar hingga 2040

Dia memastikan, LandX sangat ketat dalam menyeleksi perusahaan atau Usaha Kecil Menengah yang akan dibiayai dari uang para investor. Mereka yang dibiayai tersebut harus sudah memiliki prospek, kinerja dan pertumbuhan yang positif serta aset dasar properti yang bernilai tinggi.

Dia mencontohkan, ada dua bisnis yang saat ini tengah di listing di perusahaan platform jasa urun dana LandX, mampu bertahan dan tumbuh kala pandemi. Yaitu, UMKM sektor makanan dan minuman, Byurger dan UKM sektor jasa, Yellow Car Wash. 

Keduanya mampu bertahan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir masa pandemi ini. Bahkan kini tengah melakukan ekspansi dengan menawarkan kepemilikan saham mereka di LandX.

Prospek kedua bisnis tersebut pun diakui oleh para investor. Seperti Khrisna Pradana Pranata (36), investor Byurger di LandX. "Setelah melihat proposal dan proyeksi keuntungan dari Byurger di dalam aplikasi LandX, saya menjadi yakin untuk mulai investasi dan memilih Byurger,” ungkapnya.

Sementara itu David Jandry (28), pengusaha yang juga investor di LandX mengungkapkan pengalamannya yang sama. Dia memutuskan berinvestasi di saham Yellow Carwash karena melihat usaha itu terus berkembang kala pandemi.

Baca juga: Bambu Sudah Puluhan Tahun Jadi Bahan Baku Konstruksi, Ini Buktinya

"Dividen yang lumayan dan secara resmi mereka memiliki underlying asset berupa tanah (properti) yang mereka pergunakan untuk operasional usaha. Sehingga sebagai investor seperti saya, merasa aman karena memiliki bisnis ini memiliki risiko yang relatif rendah dan hal ini merupakan sebuah mitigasi risiko yang diambil oleh Yellow Carwash," tambahnya.

Sebagai informasi, LandX didirikan pada 2019 dan sudah memiliki izin OJK No KEP-68/D.04/2020 tentang Pemberian Izin Usaha Penyelenggara Layanan Equity Crowdfunding. LandX telah mempertemukan lebih dari 61.170 Pemodal dengan pelaku usaha (UMKM). 

LandX juga telah mencetak Rp114,45 miliar untuk nilai investasi yang disalurkan ke penerbit saham. LandX telah membagi 2,08 miliar rupiah nilai dividen yang dibagikan kepada para investor pada kuartal II-2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya