DEN Genjot Produksi Migas 1 Juta Barel per Hari pada 2030

Ilustrasi wilayah kerja migas yang dikelola Energi Mega Persada Tbk.
Sumber :
  • EMP.id

VIVA – Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto mengatakan, apabila tidak ada upaya peningkatan produksi dan penemuan cadangan migas baru, maka dia pun memprediksi produksi minyak nasional pada 2030 mendatang hanya akan mencapai 300 ribu barel per hari.

Nasib Pemberlakuan PPN 12 Persen Dindur, Luhut Pandjaitan Jelaskan Begini

"Kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka produksi minyak akan terus turun di mana pada 2030 hanya akan tinggal 300 ribuan barel per hari," kata Djoko dalam telekonferensi, Selasa 12 Oktober 2021.

Djoko menambahkan bahwa itu masih akan berlanjut lagi di tahun-tahun ke depannya, karena pada 2040 mendatang produksi migas diperkirakan hanya tinggal 119 ribuan barel per hari.

Impor RI Oktober 2024 Naik Capai US$21,94 Miliar

Baca juga: Alasan SKK Migas Pede Kebutuhan Migas RI Terpenuhi hingga 2050

Dia menegaskan bahwa hal itu harus menjadi perhatian bagi para stakeholder terkait, karena peran sektor migas masih sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional hingga 2050 mendatang.

Bicara di Singapura, Luhut Jabarkan 2 Pilar Strategi Ekonomi Prabowo

Bahkan, dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), sektor migas masih akan berkontribusi sebesar 44 persen, batu bara sebesar 25 persen, dan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 31 persen.

Karenanya, Djoko pun mendorong agar upaya-upaya peningkatan produksi migas nasional, nantinya dapat diimplementasikan dengan lebih baik dan dilakukan secara cepat.

Pertamina temukan cadangan migas di Blok Offshore Southeast Sumatra.

Photo :
  • Pertamina

Misalnya seperti melalui target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030, transformasi sumber daya yang ada untuk segera diproduksikan, kegiatan eksplorasi secara masif, dan akuisisi lapangan minyak di luar negeri.

"Tentunya badan usaha yang ingin meningkatkan produksi dalam negeri dengan cara Resource to Production (R to P) kegiatan eksplorasi, mengusulkan adanya insentif," kata Djoko.

"Kalau ini berhasil semua, maka impor migas kita akan berkurang pada tahun 2030 mendatang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya