Ke Gresik, Jokowi Resmikan Pembangunan Smelter Freeport
- YouTube Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo berangkat ke Jawa Timur dengan agenda menyambangi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Gresik. Presiden diagendakan bakal meresmikan peletakan batu pertama atau groundbreaking atas pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) PT Freeport Indonesia.Â
Berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, berdasarkan siaran pers, Jokowi langsung mendarat di Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo. Setelah kegiatan di sana pun, Kepala Negara rencananya akan kembali Ibu Kota.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja kali ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Sebelumnya diberitakan VIVA, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan, PT Freeport Indonesia (PTFI) harus menyelesaikan proses pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter pada 2023 mendatang.Â
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin menekankan bahwa PTFI bisa menyelesaikan pembangunan smelter, paling lambat tiga tahun setelah berlakunya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral Batubara (UU Minerba).
"Karena perintah undang-undang (No. 3/2020), jadi semua (Pembangunan smelter oleh Freeport) harus selesai pada tahun 2023," kata Ridwan dalam telekonferensi, Jumat 15 Januari 2021.
Namun di satu sisi, Ridwan mengaku bahwa pihaknya tak mau menutup mata begitu saja, melihat kondisi dunia saat ini yang masih dirundung pandemi COVID-19.
Karenanya, di sisi lain pemerintah juga tetap akan mempertimbangkan setiap kendala yang terjadi dalam pembangunan smelter oleh Freeport Indonesia. Seiring perkembangan kondisi pandemi COVID-19 ke depannya.
“Artinya, target kita bukan untuk menghukum, bukan untuk menggagalkan. Tapi target kita adalah membangun smelter. Kita akan fokus itu, waktunya sudah ditentukan," ujarnya. (dum)