Menakar Kekuatan Bambu, Sang Penakluk Tanah Lunak Konstruksi Jalan Tol

Tumpukan Bambu yang dipakai PUPR untuk membangun Jalan Tol.
Sumber :
  • instagram @kemenpupr

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali berinovasi dan melakukan terobosan baru dalam konstruksi jalan tol di Indonesia, melalui penggunaan bahan bambu sebagai sistem matras Jalan Tol Semarang-Demak. Hal tersebut dilakukan karena konstruksi jalan tol Semarang-Demak itu sekaligus juga merupakan tanggul laut.

Bambu dijadikan sebagai bahan baku sistem matras jalan tol itu, sejumlah pihak pun sebelumnya sempat mempertanyakan benchmark (tolok ukur) dari inovasi penggunaan bambu tersebut.

Merespons hal tersebut, Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR, Budi Harimawan Semihardjo pun menjelaskan. Inovasi ini digunakan merujuk pada kondisi riil di lapangan.

Dia memaparkan, Jalan Tol Semarang-Demak ini berada pada lokasi di mana kondisi tanah lunaknya cukup dalam. Sebagian besar pekerjaannya pun ternyata berada pada lokasi di daerah laut.

"Pekerjaan yang paling utama adalah melakukan perbaikan pada tanah dasar, sehingga konstruksi dapat dilaksanakan," kata Budi kepada VIVA, Senin 11 Oktober 2021.

Karenanya, dengan mengacu pada beberapa pekerjaan perbaikan tanah lunak yang pernah dilaksanakan di Indonesia dengan menggunakan sistem matras bambu. Maka untuk Jalan Tol Semarang-Demak pun dilakukan inovasi yang sama untuk perbaikan tanah dasarnya.

Baca juga: Wanda Hamidah Curhat Kecewa, Manajemen Prudential Buka Suara

"Hal ini dilakukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan biaya yang efisien," ujarnya.

AI bikin Proyek Konstruksi Lebih Aman dan Efisien

Saat ditanya ruas tol mana lagi yang kiranya bisa juga menggunakan inovasi konstruksi bahan bambu tersebut, Budi mengatakan bahwa penanganan perbaikan tanah dengan metode menggunakan matras bambu, PVD (prefabricated vertical drain), dan preloading, cocok untuk diterapkan pada ruas tol yang mempunyai tanah lunak dan kondisi eksistingnya selalu terendam oleh air.

"Karena bambu mempunyai daya tahan yang lama apabila selalu jenuh air. Maka sistem itu juga dapat diimplementasikan di ruas tol lain yang memiliki kondisi serupa dengan Tol Semarang-Demak," ujarnya.

Sumbang 2,5 Hektar untuk Perumahan Rakyat, Menteri PKP Ingin jadi Gerakan Bersama
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofik dalam kunjungan kerjanya ke Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau, Minggu, 24 November 2024.

Menteri Lingkungan Perintahkan Pemulihan Tanah Terkontaminasi Minyak Chevron di Siak Dipercepat

Menteri Lingkungan Hidup meminta percepatan pemulihan tanah terkontaminasi minyak PT Chevron di Siak, Riau, dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun dari saat ini.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024