Genjot Tranformasi Bisnis, Ini Target Waskita Karya 5 Tahun ke Depan

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono.
Sumber :
  • Repro video via M Yudha P/ VIVA.

VIVA – Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Destiawan Soewardjono mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggenjot sejumlah upaya untuk melakukan transformasi bisnis di tubuh perusahaan.

Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp 215 Miliar Garap Kantor Gubernur Papua Selatan

Hal itu menurutnya turut didukung oleh pemerintah, di mana salah satunya melalui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,9 triliun pada 2021.

"Dalam rangka menyelesaikan tujuh ruas tol yang ada, baik yang di wilayah Sumatera, di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," kata Destiawan dalam telekonferensi, Jumat 8 Oktober 2021.

Utang Pemerintah November 2024 Naik Jadi Rp 8.680,13 Triliun

Baca juga: 21 Bank Restrukturisasi Utang Waskita Karya Rp29,2 Triliun

Kemudian dalam hal restrukturisasi utang Waskita, Destiawan mengaku bahwa pihaknya telah menandatangani kesepakatan dengan 21 bank. Di mana, total utang Waskita per kuartal II-2021 tercatat sebesar Rp89,74 triliun, yang terdiri dari beberapa utang bank.

Apresiasi Berujung Motivasi

"Yang kemudian juga kami lakukan proses restrukturisasi, dan 21 bank itu pun telah menyelesaikan proses kesepakatan," ujarnya.

Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II layang/elevated - Waskita Karya

Photo :
  • ANTARA FOTO/Paramayuda

Dalam rangkaian transformasi bisnis yang akan dilakukan oleh Waskita Karya, Destiawan menargetkan bahwa dalam lima tahun ke depan Waskita harus bisa menjadi nomor satu di bidangnya.

"Kemudian, kapitalisasi pasar bisa menjadi dua kali lipat, dan pencapaian EBITDA bisa menjadi tiga kali lipat," kata Destiawan.

Meski demikian, Destiawan menilai bahwa semua itu baru akan tercapai bila portofolio inovasi dan hal-hal lain terkait pilar-pilar transformasi, bisa dilaksanakan oleh Waskita Karya dengan sangat baik.

"Pondasi kami sudah lakukan prosesnya, ini adalah restrukturisasi dan pengelolaan keuangan serta penanganan manajemen risiko yang lebih baik sebagai dasar, termasuk peningkatan dan pengembangan talenta yang tepat untuk mendukung pencapaian target transformasi bisnis," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya