Waskita Beberkan Rencana Rights Issue 2022 hingga Daur Ulang Aset Tol
- Repro video via M Yudha P/ VIVA.
VIVA – Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Destiawan Soewardjono, memaparkan rencana yang akan dilakukan WSKT dalam jangka menengah ke depan. Dari beberapa program besar, yang pertama adalah penyelesaian restrukturisasi anak usaha.
Kemudian, Waskita juga akan melanjutkan recycling asset dengan target empat ruas di tahun 2022, dan diharapkan bisa diselesaikan lebih cepat sehingga akan membantu mengurangi beban bunga Waskita Karya.
"Kemudian akan ada lagi rights issue di 2022, karena penerimaan PMN di 2022 yang direncanakan hanya sebesar Rp3 triliun," kata Destiawan dalam telekonferensi, Jumat 8 Oktober 2021.
Baca juga: Menerawang Risiko hingga Manfaat Utang Jumbo Pemerintah Kala Pandemi
Selanjutnya, ada program besar Pemerintah yang juga akan dilaksanakan WSKT dan dimulai tahun 2022 mendatang. Di mana, RUU Ibu Kota baru yang saat ini sudah disampaikan pemerintah kepada DPR, diasumsikan juga akan selesai menjadi Undang-undang pada 2021 .
"Sehingga fisik pembangunan Ibu Kota baru dapat dilaksanakan di tahun 2022 mendatang. Nah, ini kami persiapkan dari awal agar kita bisa berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota baru itu," ujarnya.
Kemudian, ada juga program tentang pengelolaan alat-alat berat yang dimiliki oleh Waskita Karya, yang selama ini pengelolaannya berada di masing-masing unit bisnis. Di tahun 2022, WSKT berencana memfokuskan pengelolaannya di salah satu anak perusahaan.
"Sehingga sumber daya alat Waskita Karya yang sangat besar ini dapat dikelola dengan baik, dan ini kami targetkan bisa menjadi profit center," kata Destiawan.
Selain itu, ada juga target Initial Public Offering (IPO) anak usaha pada 2023. Di mana hal ini juga menjadi salah satu program besar yang disiapkan WSKT dari sekarang.
"Ada beberapa proyek yang juga kami targetkan bisa mulai beroperasi, yakni salah satunya adalah hydro plant waduk dengan kapasitas 50 MW, dan ini juga mudah-mudahan bisa segera disetujui sehingga kami bisa melakukan aktivitas konstruksinya," ujarnya.