Kemiskinan Ekstrem di Jateng Capai 1,5 Juta, Ganjar Lakukan Ini

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • tvOne/Teguh Sutrisno

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kamis 7 Oktober 2021 kemarin meminta untuk menyelesaikan kemiskinan ekstrem di lima daerah Jateng. Yaitu Brebes, Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan Kebumen.

Debat Ketiga Pilgub Jateng, Andika Perkasa Targetkan Pertumbunan Ekonomi 6,5 Persen

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membentuk satgas khusus percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem. Ia menunjuk Sekda Jateng, Sumarno menjadi ketuanya.

"Kita perlu tim khusus atau satgas untuk bisa melakukan percepatan. Saya khawatir ada beberapa kabupaten yang tidak siap, maka kita harus bantu mereka," kata Ganjar setelah rapat penanggulangan kemiskinan ekstrem di kantornya, Jumat 8 Oktober 2021.

Sesi Ketiga KTT G20, Presiden Prabowo Bicara soal Kemiskinan hingga Kelaparan

Baca juga: UNDP: Lebih dari 1 Juta Orang Indonesia Berpotensi Jatuh Miskin

Ia menambahkan, tugas satgas yang paling penting adalah verifikasi dan validasi data. Sebab dari data yang sudah ada, tercatat 27 ribu lebih masyarakat miskin ekstrem yang ada di 5 daerah itu. Setelah verifikasi dan validasi atau verval, dilanjutkan langkah intervensi.

PPN Naik Jadi 12 Persen Bisa Bikin Kemiskinan Makin Parah hingga Wisman Ogah ke Indonesia

"Verval ini kuncinya. Sebab kita punya contohnya, ada orang di Banyumas, dia masuk desil satu. Tapi semuanya ada, air minum ledeng, sumur terlindungi, listrik sudah PLN, fasilitas BAB sudah punya, tinja sudah ada tangki, RTLH tidak prioritas. Tapi kenapa masih masuk data? Nah yang begini-begini ini harus diselesaikan," tegasnya.

Ganjar menyebut angka kemiskinan ekstrem di Jateng masih ada sekitar 1,5 juta orang. Namun itu berasal dari berbagai daerah. Dan untuk percepatan kali ini, hanya 5 kabupaten yang menjadi prioritas pusat agar diselesaikan hingga akhir Desember tahun ini.

"Penanganan harus pararel. Sekarang kan sedang menyusun RAPBD 2022, saya minta itu dimasukkan agar berlanjut. Sehingga, desil satu bisa diselesaikan maksimal sampai akhir 2022," jelasnya.

Laporan kontributor tvOne: Teguh Joko Sutrisno/Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya