Kemenkeu Tawarkan Aset RI di Los Angeles Senilai Rp147 Miliar

Hollywood, Kota Los Angeles
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Badan Layanan Umum milik Kementerian Keuangan (kemenkeu), Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mengajak para investor dari dalam negeri untuk bekerja sama mengelola aset negara yang berada di Los Angeles (LA), Amerika Serikat.

Menteri Rosan Pede UMR 2025 Naik 6,5 Persen Tak Pengaruhi Masuknya Investasi Asing

Aset negara itu di bawah pengelolaan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles. Adapun lokasinya sekitar 15 menit dari pusat kota LA dan Hollywood, 21 menit ke Pantai Santa Monica dan 34 menit ke Bandara Internasional LA.

Kepala Divisi Riset, Konsultasi dan Manajemen Risiko LMAN Bramantya Harimurti mengatakan, berdasarkan hasil diskusi dengan KJRI, luas aset sebesar 2.963 m2 ini diharapkan bisa dibuat menjadi hotel dengan tambahan konsep gallery yang menarik.

Emas Digital Mulai Dilirik, Ini 5 Kelebihannya

"Tapi tidak seperti hotel biasa akan ada gallery Indonesia yang bisa jadi pusat kebudayaan nanti. Artinya, warga LA bisa yang ingin tahu lebih jauh Indonesia bisa berkunjung ke aset ini," kata dia saat investor gathering, Jumat, 8 Oktober 2021.

Baca juga: Kemenkeu Tawarkan Aset Royal Golf Ciperna, Ini Estimasi Pendapatannya

Harga Emas Makin Bersinar, Jadi Investasi Tercuan Sepanjang Masa?

Dia pun menjelaskan dari total luas pemanfaatan itu direncanakan bisa dibangun gedung tiga lantai, terdiri dari lantai dasar untuk lobby dan lounge, reception, office, gallery, restoran, meeting room, loading space hingga utilities maupun parking lot.

Adapun lantai dua bisa dimanfaatkan untuk dibangun kamar-kamar hotel sebanyak 24 unit beserta utilitiesnya serta lantai 3 juga bisa digunakan untuk kamar hotel dengan jumlah unit sama yakni 24 ditambah utilities.

Adapun estimasi biaya investasi untuk pengembangan aset ini, dikatakan Bramantya Rp147,02 miliar atau US$10,33 juta. Terdiri dari biaya pre-development US$685.340, konstruksi US$4.835.077 pada 2022 dan Rp4.812.940 pada 2023.

"70 persen area komersil sedangkan 30 persen untuk promosi budaya jadi ini sebuah mimpi besar kita tidak hanya fokus pada sisi finansialnya saja tapi menghadirkan rasa Indonesia di LA. Proyek ini secara keuangan layak," ucapnya.

Dari total biaya yang dikeluarkan itu, investor menurutnya bisa mendapatkan rata-rata pendapatan untuk ruangan food and beverages atau keuntungan operasi secara keseluruhan sekitar US$731.728 per tahunnya.

Sementara itu, proyeksi pendapatan telepon dan other operated department diperkirakan bisa US$270.489 per tahunnya. Dengan proyeksi Net Present Value (NPV) US$233.570, proyeksi Internal Rate of Return (IRR) 14,5 persen dan payback periode 15 tahun 7 bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya