Kemenkeu Tawarkan Aset Royal Golf Ciperna, Ini Estimasi Pendapatannya

Lapangan Golf.
Sumber :
  • Alam Budaya/Barry Kusuma

VIVA – Kementerian Keuangan (kemenkeu) melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menawarkan skema pemanfaatan aset negara berupa Aset Royal Golf Ciperna yang berlokasi di Cirebon, Jawa Barat.

PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua Aprindo Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang

Opsi pemanfaatan yang ditawarkan untuk aset 62 hektare ini terdiri dari enam zona, yakni ritel, taman umum dan fasilitas umum, lapangan golf, kolam renang, bungalow dan agrowisata dan perkebunan.

Kepala Divisi Pengembangan dan Pendayagunaan Properti LMAN Arie Yanuar Utomo menjelaskan lokasi aset ini sangat strategis, sekitar 2 jam dari Jakarta, Semarang, Pusat Industri Karawang dan Batang.

Kemenkeu Bakal Tambah Direktorat Baru Buat Gali Potensi PNBP

"Jadi kita semangat untuk mengembangkan aset dengan hampir seluas 62 hektare ini banyak sekali opsi pemanfaatan yang bisa kita pertimbangkan," tuturnya saat investor gathering, Jumat, 8 Oktober 2021.

Baca juga: Keyakinan Konsumen RI September 2021 Semakin Kuat, Ini Indikatornya

Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas, Wamenkeu: Realisasi Belanja Kemenkeu Tak Akan Capai 100 Persen

Adapun total biaya investasi yang ditawarkan LMAN untuk pengembangan aset negara ini diperkirakan menurutnya mencapai Rp48,26 miliar untuk seluruh opsi pemanfaatan enam zona.

Meski demikian, dia menekankan, berdasarkan asumsi keuangan umum, analisis proyeksi pendapatan aset Ciperna pada tahap pengembangan awal, ekowisata, revitalisasi dan bungalow serta rest area UMKM dapat memperoleh keuntungan cepat.

Khusus hanya dengan revitalisasi aset pada zona taman umum, lapangan golf dan kolam renang, Arie mengatakan, investor yang tertarik diperkirakan bisa dapat rata-rata pendapatan Rp1,92 miliar per tahun.

"Perkiraan internal kami kalau dilihat dari asumsi diskonto 6 persen dan waktu payback period itu sekitar 30 tahun, kita bisa ukur revitalisasi aset zona 2,3 dan 4 bisa hasilnya Rp1,9 miliar," paparnya.

Namun, jika pengembangan dilanjutkan hingga ekowisata dan revitalisasi aset keseluruhan menghasilkan rata-rata pendapatan sebesar Rp10,42 miliar per tahunnya.

Sementara itu, untuk hanya pengembangan quick win atau pengembangan zona riel saja sesuai total nilai investasi untuk pelaksanaan skema revitalisasi aset pada tahap ini bisa menghasilkan rata-rata pendapatan Rp2,43 miliar per tahun.

"Yang paling menarik untuk area quick win yang bisa kita mainkan di depan seperti ada area SPBU, fast food corner, distro barang-barang branded itu kita bisa dapat Rp2,43 miliar per tahun," paparnya.

Tembakau kering yang dilinting untuk menjadi rokok di pabrik.

Bahas Aturan Kemasan Rokok Tanpa Merek, Kemenkes Janji Rangkul Seluruh Stakeholder

Kementerian Kesehatan mengaku akan melibatkan seluruh pihak dalam proses penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024