Kinerja BTN Lampaui Industri Perbankan Kala Pandemi karena Ini
- Dokumentasi BTN.
VIVA – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Haru Koesmahargyo mengungkapkan, penerapan prinsip Governance, Risk, & Compliance (GRC) sangat efektif menggenjot kinerja bisnis perusahaan.
Hal tersebut dibuktikan dengan kinerja positif yang dihasilkan di tengah ketidakpastian akibat Pandemi COVID-19 saat ini.
"Kami berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip tersebut terutama dalam mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan,” jelas Haru dikutip dari keterangannya, Jakarta, Kamis, 7 Oktober 2021.
Haru mengatakan, implementasi GRC yang baik itu juga diakui dalam ajang Top GRC Awards 2021. BTN kembali meraih 4 penghargaan sekaligus dalam atas kinerja perseroan yang positif dalam menerapkan GRC.
Adapun empat penghargaan yang diperoleh Bank BTN yakni The Most Committed GRC Leader 2021, The High Performing Board of Commissioners on GRC 2021, dan The High Performing Corporate Secretary on GRC 2021.
Haru mengatakan, implementasi tata kelola yang baik, risiko yang terjaga dan kepatuhan dalam menjalankan proses bisnis telah dilakukan BTN secara komprehensif. Hasilnya, kinerja keuangan Bank BTN pada Semester I-2021 yang tumbuh di atas rata-rata industri perbankan.
“Dalam ajang Top GRC Awards 2021 ini ada sekitar 880 perusahaan yang dinilai. BTN dinilai sebagai perusahaan yang memiliki kelengkapan sistem dan infrastruktur GRC yang baik sehingga mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan,” katanya.
Dia menjabarkan, pada Semester I-2021 BTN mencatatkan pertumbuhan positif pada penyaluran kredit dan pembiayaan di level 5,59 persen dari Rp251,83 triliun pada Semester I-2020 menjadi Rp265,9 triliun.
Baca juga: Kata Sri Mulyani Soal Heboh Baru Punya NIK KTP Langsung Kena Pajak
Pertumbuhan tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 0,45 persen year on year per Juni 2021.
Kinerja penyaluran kredit BTN juga tetap bertumbuh di tengah tekanan pandemi, juga diiringi perbaikan pada kualitasnya. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) nett BTN terekam terus membaik sebesar 54 bps ke level 1,87 persen di Semester I-2021 dari 2,40 persen di periode yang sama tahun lalu.
Selain itu BTN juga mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 31,84 yoy menjadi Rp298,38 triliun pada Semester I-2021, dari Rp226,32 triliun di periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, laba bersih BTN tercatat tumbuh di level 19,87 persen yoy menjadi Rp920 miliar dari Rp768 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, BTN mencatatkan posisi aset senilai Rp380,51 triliun pada Semester I-2021. Atau melonjak sebesar 20,95 persen yoy dari Rp314,60 triliun di periode yang sama tahun lalu.