Pengusaha RI Yakin Surplus Perdagangan Tahun Ini Lebih Tinggi
VIVA – Neraca perdagangan Indonesia terus tercatat surplus berturut-turut pada tahun ini. Kalangan pengusaha pun meyakini surplus ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun dan bahkan melampaui realisasi surplus pada 2020.
Meski di tengah Pandemi COVID-19, namun surplus ini diyakini bisa terjadi seiring berangsur pulihnya sejumlah sektor usaha yang berorientasi ekspor, sehingga bisa menjadi katalis positif surplusnya neraca perdagangan Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menyatakan sepakat dengan keyakinan Kementerian Perdagangan bahwa surplusnya neraca perdagangan tahun ini bisa lebih tinggi dari tahun lalu.
Dia mendukung optimisme Kementerian di bawah pimpinan Menteri Muhammad Lutfi itu. Seperti yang disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga surplus neraca dagang Indonesia pada tahun ini akan melampaui realisasi pada tahun lalu.
Artinya, nilai surplus diproyeksi bakal lebih dari US$21,73 miliar yang merupakan realisasi pada Januari-Desember 2020. Proyeksi ini berasal dari realisasi surplus dagang Indonesia yang sudah mencapai US$19,17 miliar pada Januari-Agustus 2021.
“Optimis, harus bisa. Karena potensi kesempatannya ada. Jadi di Indonesia dianggap mata dunia makin baik reputasinya dari sisi delivery, harga mulai kompetitif, kualitas juga bagus,” kata Haryadi dikutip dari keterangannya, Kamis, 7 Oktober 2021.
Hariyadi mengapresiasi sejumlah langkah yang dilakukan Mendag Lutfi dan jajarannya di tengah situasi yang tidak normal. Sebab, Pandemi COVID-19 sendiri telah nyata menekan perekonomian secara global namun berhasil dimanfaatkan pemerintah.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menambahkan, lonjakan perdagangan yang terjadi saat ini, berbanding lurus dengan penurunan kasus COVIS-19 yang juga diupayakan oleh pemerintah.
"Dukungan Pemerintah terhadap Dunia usaha sudah banyak melalui program Dana Pemulihan Ekonomi Nasional PEN) termasuk terhadap UMKM," papar Benny.
Selain itu, Benny juga membenarkan, salah satu alasan melonjaknya kinerja ekspor Indonesia adalah karena terbukanya akses pasar ke beberapa negara tujuan ekspor non-tradisional yang terus digencarkan Kemendag beberapa tahun terakhir.
"Kementerian Perdagangan membuka akses pasar ekspor ke beberapa negara non-traditional, di antaranya Afrika, Eropa tengah, dan Amerika Selatan, sehingga terjadi lonjakan ekspor," kata dia pada kesempatan terpisah.