Sejarah Baru, Pesawat CN235 Berhasil Terbang Pakai Bioavtur

Menteri ESDM Arifin Tasrif di acara uji terbang bahan bakar bioavtur 2,4 persen untuk pesawat CN235
Sumber :
  • Tangkapan Layar/Pras

VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mengapresiasi keberhasilan uji terbang pesawat CN235-220 FTB dengan menggunakan campuran Bahan Bakar Bioavtur 2,4 persen (J2.4).

Bahlil Benarkan RI Impor Nikel di Tengah Upaya Hilirisasi RI, Begini Penjelasannya

Arifin menegaskan, langkah uji coba ini dilakukan demi mendorong percepatan implementasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), serta bagian dari upaya pengurangan emisi gas rumah kaca pada sektor transportasi udara.

"Kita telah melihat sejarah baru berupa penerbangan perdana menggunakan Bahan Bakar Nabati," kaya Arifin dalam telekonferensi, Rabu 6 Oktober 2021.

RI Ekspor Bahan Baku Baterai EV ke Pabrik Tesla Bulan Ini, Bahlil Dorong Selanjutnya Katoda

Namun, di satu sisi, Arifin pun menyadari bahwa terdapat kendala dalam upaya mengimplementasikan pemanfaatan bioavtur di sektor transportasi udara tersebut. Hal itu karena kendala ketersediaan produk bioavtur, dan proses teknologi serta aspek keekonomian lainnya.

"Sehingga menyebabkan (penggunaan bio avtur) belum berjalan sampai saat ini," ujarnya.

Bahlil Ungkap PNBP Sektor Minerba Tumbuh Berkali-kali Lipat, Tembus Rp 170 Triliun

Arifin mengatakan, serangkaian uji teknis sebelumnya juga telah dilakukan pada 8-10 September 2021 lalu. Namun, menurutnya keberhasilan uji terbang bioavtur hari ini baru keberhasilan di tahap awal semata. Dia menegaskan bahwa seluruh pihak terkait jangan dulu berbangga diri pada keberhasilan ini, mengingat upaya-upaya pengembangan masih harus terus dilakukan hingga mencapai 100 persen (J100).

"Keberhasilan ini baru tahap awal kontribusi bioavtur pada sektor transportasi udara. Kita tidak akan berhenti dan berpuas diri serta akan terus melakukan penelitian dan pengembangan," kata Arifin.

"Karena (pengembangan bioavtur) ini harus dilakukan agar bisa sampai J100, dan bioavtur bisa (digunakan) ke semua maskapai RI dan penerbangan mancanegara. Maka kami berharap adanya dukungan semua pihak untuk tahap-tahapan uji coba selanjutnya, termasuk menyusun roadmap untuk komersialisasinya" ujarnya.

Diketahui, PT Pertamina (Persero) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) telah berhasil memproduksi bahan bakar campuran bioavtur. Bahan bakar itu adalah pencampuran 2,4 persen minyak inti sawit atau refined bleached degummed palm kernel oil (RBDPKO), dengan menggunakan katalis merah putih buatan ITB di Kilang Cilacap Pertamina.

Hasil pencampuran bioavtur ini dinamakan Jet Avtur 2,4 (J2,4), di mana pada awal September lalu telah dilakukan serangkaian uji coba atau tes ground run J2.4 hingga uji terbang yang dilakukan hari ini dalam acara seremoni keberhasilan uji terbang pesawat CN235-220 FTB milik PT Dirgantara Indonesia di Hanggar II PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), Tangerang.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 6 Oktober 2021: Global dan Antam Tergelincir

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya