Cara Pemerintah Kejar Rasio Elektrifikasi 100 Persen pada 2022
- Dok. PLN
VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif memastikan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan capaian bauran energi, serta akses masyarakat terhadap listrik melalui target rasio elektrifikasi 100 persen pada 2022 mendatang.
Arifin menegaskan, target itu akan dikejar pihaknya dengan beragam upaya, guna memenuhi akses listrik bagi seluruh desa dan dusun di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) di wilayah Nusantara.
"Penyisiran dilakukan terhadap rumah tangga yang tidak mampu membayar biaya pasang baru pada daerah yang telah dialiri listrik," kata Arifin dalam telekonferensi, Selasa 5 Oktober 2021.
Baca juga:Â Menteri ESDM: Interkoneksi Listrik Sumatera-Malaysia Ditargetkan 2030
Guna mengatasi kendala semacam itu, Arifin mengaku bahwa pihaknya telah memiliki Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), yang telah dicanangkan melalui APBN bagi penyediaan 80.000 sambungan untuk 2022.
Sebab, layanan tenaga listrik bagi masyarakat pedesaan atau yang berada di wilayah 3T, selama ini memang baru bisa dilayani oleh pembangkit listrik diesel. "Karenanya hal itu didorong untuk diganti dengan pembangkit EBT, sesuai dengan potensi setempat," ujarnya.
Di sisi lain, Arifin memastikan bahwa pemerintah juga akan terus mendorong program PLTS rooftop, dalam rangka meningkatkan peran serta konsumen dalam penggunaan energi listrik menggunakan energi baru terbarukan.
"Kami mengimbau kepada seluruh stakeholder untuk saling bersinergi, bahu-membahu, mewujudkan instalasi tenaga listrik yang aman, andal, ramah lingkungan, dan lebih hijau sesuai dengan RUPTL PLN 2021-2030," kata Arifin.
Dia juga menyampaikan agar PLN dapat melaksanakan RUPTL-nya di periode 2021-2030 ini, sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Namun, dia juga menegaskan bahwa hal ini hanya akan menjadi sia-sia, jika RUPTL yang telah disepakati bersama itu tidak dilanjutkan ke tahap pengadaan dan direalisasikan.
"Kami minta seluruh infrastruktur yang direncanakan dalam RUPTL ini dapat segera direalisasikan tepat waktu. Semoga langkah-langkah kita ini bisa mendapatkan kemudahan," ujarnya.