Rencana Digitalisasi Bank Banten Direspons Positif Komisaris BEI

Komisaris BEI Pandu Sjahrir (kanan).
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Komisaris Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir mengapresiasi upaya pelaku industri perbankan termasuk PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) atau Bank Banten untuk melakukan investasi teknologi. Dia menjelaskan, peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terbaru mendorong perusahaan perbankan investasi teknologi.

BVT Dorong Inklusi Lewat Komitmen Mempekerjakan Penyandang Disabilitas

"POJK yang terbaru meng-encourage para bankir untuk mendorong perusahaan teknologi untuk masuk. Menurut saya ini akan semakin positif dan regulator sekarang sangat open minded. Saya lihat dari semua Bank Besar, Himbara dan Bank Banten, sekarang menggunakan rights issue untuk adopsi teknologi jadi saya rasa investasi ke teknologi ini akan semakin besar,” tuturnya dikutip dalam keterangan tertulis, Senin 4 September 2021.

Berdasarkan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet meningkat dari 55 persen dari populasi pada tahun 2019 menjadi 73,7 persen pada tahun 2020, dan masih akan terus meningkat seiring dengan masa pemulihan pandemi yang masih berlangsung.

Wow! Ini Dia 10 Inovasi Gila-Gilaan yang Akan Mendominasi 2025

Peluang di sektor digital diakui menjadi magnet bagi semua pelaku industri. Tak terkecuali Bank Banten yang kini menggandeng PT Fortress Data Services (FDS) untuk mempersiapkan pondasi transformasi, baik bagi nasabah hingga operasional perbankan untuk di masa yang akan datang.

Perseroan menyasar kolaborasi dengan institusi pendidikan, institusi kesehatan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pelaku industri di Banten.

Teknologi Ini bikin 'Umur' Kulit Panjang

“Saya rasa langkah yang diambil Pak Agus (Dirut Bank Banten) dengan bekerja sama dengan Amazon dan beberapa perusahaan digital lainnya itu kan artinya open for business, saya rasa ke depannya akan banyak kolaborasi sehingga Bank Banten bisa meningkat pelayanannya, service, cost of capital. Menurut saya itu semakin bagus karena nantinya dengan penggunaan data yang akurat, Anda bisa mendapatkan loan yang lebih baik dan pastinya cost yang lebih rendah,” tutur Pandu.

Pandu juga menggarisbawahi pentingnya literasi keuangan untuk menjadi prioritas para pelaku industri jasa keuangan. Secara garis besar, lanjut dia, 75 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki akses perbankan.

“Masalah literasi adalah masalah yang sangat besar dan memang kita harus selalu rajin membicarakan itu. Saya rasa yang paling penting adalah bagaimana menggunakan dana perbankan untuk mengembangkan usaha,” kata Pandu.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin menegaskan, kini pihaknya tengah berusaha untuk memenuhi kebutuhan layanan finansial nasabah. Pihaknya melakukan transformasi untuk menyediakan produk dan layanan keuangan serta mengoptimalkan layanan ke nasabah.

“Dengan mempersiapkan pondasi dalam pelaksanaan transformasi serta implementasi solusi layanan keuangan yang fleksibel dan scalable berbasis teknologi, kami bertujuan untuk memastikan inklusi keuangan yang lebih besar di Banten dan menjadikan Bank Banten memiliki daya saing tinggi di masa yang akan datang,” kata dia.

Menjelang rights issue Bank Banten di Oktober 2021, Agus melanjutkan pihaknya membuka peluang bagi korporasi, individu maupun pemerintah untuk turut menjadi pemegang saham.

“Dana segar yang masuk 65 persen akan kami gunakan untuk penyaluran kredit. Sementara sisa 35 persen lainnya dialokasikan untuk mempertebal modal perseroan. Bismillah, mimpi untuk menjadikan Bank Banten sebagai salah satu BUMD yang laba dan menyumbang PAD bagi Provinsi Banten dapat terealisasi,” tutur Agus.

Bank Banten, lanjut dia, terus berupaya menjadi Bank kebanggaan masyarakat Banten. Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi digital dilakukan oleh perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Diharapkannya, Bank Banten bisa meraih cita-cita untuk kian meraih kepercayaan masyarakat.

Baca juga: Triawan Munaf Jadi Komisaris Utama Holding BUMN Pariwisata

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya