Biaya Ekspor Lewat Laut Mahal, Mendag Sarankan UKM Lewat Udara

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
Sumber :
  • Antara/HO-Kemendag

VIVA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengimbau kepada para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) melakukan ekspor produk-produknya menggunakan fasilitas angkutan udara.

Dia menekankan, ini disebabkan tarif pengiriman barang ekspor yang melalui jalur laut kini telah meningkat 5-10 kali lipat yakni berkisar antara US$10 ribu sampai dengan US$20 ribu per kontainer.

"khususnya UKM yang mengekspor produk berukuran kecil atau ringan untuk beralih dari pengiriman jalur laut ke jalur udara," kata dia dikutip dari keterangan resmi, Senin, 4 Oktober 2021.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 4 Oktober 2021: Global dan Antam Naik

Dia menekankan, ruang untuk ekspor melalui angkutan udara saat ini terbuka lebar karena angka penumpang pesawat saat ini telah jauh menurun akibat dampak dari Pandemi COVID-19 sejak tahun lalu.

"Ke jalur udara ini mengingat adanya penurunan angka penumpang pesawat yang mengharuskan perusahaan penerbangan untuk tetap terbang dengan membawa muatan kargo,” ujar Lutfi.

Lutfi mengungkapkan, permintaan ekspor produk-produk Indonesia kini semakin meningkat akibat adanya perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Karenanya, peluang ini tidak bisa dibiarkan.

“Saat ini Indonesia kebanjiran permintaan produk untuk diekspor ke luar negeri. Hal ini merupakan peluang yang luar biasa untuk mendorong ekspor nasional,” ungkap Mendag Lutfi.

Ketum Kadin Anindya Bakrie Ungkap Nilai Perdagangan Indonesia-Vietnam Ditargetkan US$18 Miliar pada 2025

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menambahkan, untuk menguraikan persoalan ekspor ini Kadin akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait menambah daya angkutan ekspor.

Kadin juga katanya akan terus berupaya mendorong ekspor nasional dengan memprioritaskan ekspor ke negara-negara yang memiliki comprehensive economic partnership agreement (CEPA).

Ciptakan Iklim Usaha yang Inklusif di Jakarta, Pramono Anung Janjikan Kadin Ini

Antara lain UEA, Australia, Swiss, Hongkong, Uni Eropa, Turki, dan Korea Selatan. CEPA merupakan perjanjian kerja sama antar negara yang dapat dioptimalkan guna meningkatkan perdagangan internasional.

“Kadin juga berupaya membuat ekosistem yang dapat menghubungkan UKM dengan para calon buyers. Hal itu dilakukan untuk mempermudah ekspor ke negara-negara tujuan," tegas dia.

Anindya Bakrie Sebut Kadin Provinsi Jakarta Jadi Barometer dan Nadi Perekonomian Nasional
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie bersama Kepala Badan Gizin Nasional, Dadan Hindayana, usai menggelar audiensi di Menara Kadin Indonesia, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Maret 2025

Sukseskan Program MBG, Anindya Bakrie Gerakkan 38 Kadin Provinsi Bangun SPPG Gotong Royong

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie beserta jajarannya, menggelar audiensi dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2025