Atasi Harga Jagung Mahal, RI Buka Impor Gandum Pakan 300 Ribu Ton

Ilustrasi jagung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Tado

VIVA – Pemerintah telah memutuskan untuk membuka keran impor gandum pakan ternak untuk menyiasati mahalnya harga jagung pakan ternak. Kuota impor yang telah dibuka sebanyak 300 ribu ton.

Bea Cukai Kementerian Keuangan Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, kuota impor ini terpaksa dibuka karena sebagai bentuk alternatif pakan murah bagi para peternak ayam layer.

"Pemerintah sudah segera melakukan intervensi dengan memberikan alternatif pakan berupa importasi gandum pakan karena terjadi rebutan jagung nih," kata dia dalam diskusi virtual, Kamis, 30 September 2021.

BPS Ungkap Impor Pakaian Jadi Masih Banjiri Pasar RI, Didominasi dari Tiongkok

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Perintah Jokowi Batalkan Kepengurusan Moeldoko

Oke menjelaskan, saat ini harga jagung untuk pakan ternak di tingkat peternak mandiri sudah sangat tinggi. Per Agustus 2021 sudah mencapai Rp8.000 untuk pakan broiler dan Rp7.500 untuk layer.

BPS Catat Impor RI November 2024 Capai US$19,59 Miliar, Anjlok 10,71 Persen

"Karena bagi kami kalau harga tinggi hukum ekonominya berartikan stoknya enggak ada, bahasanya kan itu aja sederhana kenapa harga jagung tinggi sehingga saat itu hasil keputusan bersama perlu adanya alternatif pakan," paparnya.

Dari total kuota impor gandum pakan tersebut pada tahun ini, yang baru masuk ke Indonesia hingga pekan pertama September 2021 dikatakan Oke baru hanya mencapai 126 ribu ton. Prosesnya pun dinilainya lambat.

Padahal, Oke menyayangkan harga gandum pakan di tingkat internasional saat ini juga sudah mulai bertahap naik. Akibatnya, tidak ada bedanya dengan harga jagung yang mahal untuk pakan para ternak ayam.

"Sekarang ini di harga internasional sudah mulai meningkat lagi, kenapa enggak dipercepat pada saat waktu itu masih di bawah harga jagung. Kita pun enggak tahu itu masalahnya itukan penugasan sudah," ujar Oke.

Dia pun menekankan, gandum hasil impor ini nantinya hanya akan diperuntukan bagi parbi-pabrik pakan ternak yang tergabung ke dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), di luar itu tidak mendapatkan.

"Importasi gandum pakan kita berikan sebanyak 300 ribu ton. Nah ini guna memenuhi kebutuhan pabrik pakan yang merupakan anggota GPMT dengan mekanismen itu," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya