Lippo Karawaci: Rumah Tapak Jadi Pendorong Utama Penjualan 2021

CEO Lippo Karawaci, John Riady.
Sumber :
  • VIVA/Fikri

VIVA – PT Lippo Karawci Tbk (LPKR) masih melihat rumah tapak sebagai pendorong utama kinerja pra-penjualan sampai dengan akhir tahun 2021. Hal itu diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) LPKR John Riady.

Perluas Akses Properti Komersial, Sinergi Strategis Maksimalkan Ruang Usaha di SPBU Pertamina

Selain itu, John mengatakan, kontribusi kinerja anak usaha, yaitu PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek Waterfront Estates akan mendukung kinerja LPKR. 

"Manajemen meyakini dapat mencapai revisi kenaikan target pra-penjualan setahun penuh di 2021," ujar John dalam keterangan tertulis, Selasa 28 Juli 2021.

Strategi Agung Podomoro Kenalkan Peluang Investasi Properti di Kota-kota Besar Indonesia

Keyakinan itu, lanjut dia, didasari oleh didasari oleh ekspektasi keberhasilan peluncuran fase 2 dari Cendana Parc di Lippo Village, penjualan produk apartemen yang siap huni, serta kelanjutan penjualan tanah industri dan properti komersil di Lippo Cikarang.

Ingin Kaya Cepat? Intip 4 Strategi Jitu ala Orang Kaya

Sementara itu, analis merespons positif keputusan PT Lippo Karawaci menaikkan target pra-penjualan sampai akhir tahun 2021 dari target awal tahun Rp3,5 triliun menjadi Rp4,2 triliun atau naik 20 persen.

Dalam publikasi risetnya tanggal 13 September 2021, analis Citigroup Securities Indonesia Felicia Asrinanda Barus menyampaikan, LPKR diperkirakan mampu meraih target pra-penjualan tahun 2021 senilai Rp4,2 triliun. 

"Suksesnya peluncuran sejumlah produk hunian meningkatkan keyakinan kami terhadap kinerja LPKR," tulisnya dalam riset.

Pada tanggal 11 September 2021, LPKR menggelar peluncuran Cendana Parc North fase 2. Dalam waktu 5 jam, 680 unit produk baru rumah tapak tersebut habis terjual. 

Felicia memprediksi penjualan Cendana Parc North fase 2 berkisar kurang lebih Rp500 miliar, dengan rata-rata harga jual Rp800 juta per unit. Karena itu, LPKR pun diperkirakan sudah mencapai pra-penjualan sekitar Rp3,6 triliun sepanjang tahun berjalan atau 86 persen dari target Rp4,2 triliun. 

"Ekspektasi pra-penjualan Rp4,2 triliun dapat tercapai, karena LPKR menyiapkan tiga peluncuran produk baru lagi sampai akhir tahun 2021," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya