Cerita Nelayan Banting Setir Jadi Petani Gara-gara Harga Ikan Anjlok
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Dulatif (50), sudah satu tahun alih profesi dari nelayan menjadi petani padi. Hal itu dia lakoni lantaran selama pandemi COVID-19 harga ikan turun dan tidak menutup biaya untuk melaut.
Dia mengaku sempat kembali melaut, namun hasil yang didapat sedikit. Saat masih aktif melaut, warga Desa Bojong Menteng, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten itu setiap harinya tidur di atas kapal. Dulatif pulang ke kampung, jika sudah mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk keluarganya.
"Udah berhenti nelayan 1 tahun. Ikannya sedang telat dan murah. Semenjak corona harga ikan agak jatuh. Saya tani, nanem padi, di sawah sendiri," kata Dulatif (50), ditemui di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Karangantu, Kota Serang, Banten, Selasa 28 September 2021.
Baca juga: Utang Krakatau Steel Banyak, Erick Thohir Kejar Siapa yang Korupsi
Dulatif datang ke Pelabuhan Karangantu untuk mengikuti vaksin COVID-19. Dia berharap banyak dengan vaksinasi, bisa menaikkan harga ikan, agar kehidupannya sebagai nelayan bisa kembali membaik.
"(Harga ikan) paling murah Rp 10 ribu, biasanya Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu, ikan tongkol per kilo nya. Mudah-mudahan aja harga ikan naik abis di vaksin," terangnya.
Setidaknya, ada 300 nelayan dan masyarakat yang di suntik vaksin dosis kedua di pelabuhan peninggalan Kesultanan Banten itu. Karena sudah lengkap, harapannya bisa segera tercipta herd immunity atau kekebalan komunal bagi nelayan dan keluarganya.
"Acara ini kebetulan untuk menyambut hari perhubungan nasional, vaksin hari ini berjumlah lebih 300 untuk masyarakat di sekitar Pelabuhan Karangantu, untuk vaksin kedua," kata Kepala UPP Kelas III Karangantu, M. Nasir Radjab, dilokasi yang sama, Selasa 28 September 2021.
Pria berkacamata itu mengatakan, setelah lengkapnya vaksinasi, selain bisa terciptanya herd immunity atau kekebalan komunal, perekonomian nelayan dan masyarakat pesisir yang bergantung dari hasil laut, bisa segera bangkit.
"Vaksin itu untuk herd immunity nya dia sendiri, pemulihan ekonomi sendiri, masyarakat akan lebih sadar akan bahaya COVID-19 itu sendiri," ujarnya.