Kejar 10 Ribu Pertashop, Erick Thohir: 2.000 Pesantren Jadi Mitra

Ilustrasi kios bensi eceran Pertashop
Sumber :
  • dok. Pertamina

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, Kementerian BUMN akan terus berupaya memberdayakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan juga sejumlah komunitas masyarakat, agar bisa naik kelas dan bisa sejahtera secara ekonomi.

Kunjungi Pesantren Yaspida, Menag Sampaikan Belasungkawa dan Beri Bantuan

Hal itu misalnya direalisasikan dalam program antara Pertamina dengan lebih dari 40 pesantren, yang tercatat telah mendapatkan unit Pertashop pada September 2021 ini.

"Sudah banyak pesantren (yang mendapatkan Pertashop). Bulan (September) ini saja sudah ada 46 pesantren yang mendapatkan Pertashop," kata Erick dalam telekonferensi, Selasa 28 September 2021.

Dirut PLN Sambangi Kantor Danantara, Ada Apa?

Baca juga: Mirip Topi Penyihir, Ini Sejarah dan Fungsi Utama Traffic Cone

Erick menjelaskan, kerja sama yang dibangun antara Pertamina dengan sejumlah pesantren itu, dimaksudkan untuk ikut membantu aspek perekonomian pesantren yang turut terpuruk dihantam dampak pandemi COVID-19 ini.

Erick Thohir Ungkap Nasib Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi 2-0

Dia bahkan menargetkan bahwa setidaknya nanti akan ada 10.000 Pertashop, yang bisa dikerjasamakan dengan ribuan pesantren lain yang tersebar di seluruh Indonesia. 

"Pertashop ini akan terus kita galakkan sampai dengan 10.000 Pertashop. Diharap nantinya akan ada sekitar 1.000-2.000 pesantren yang menjadi mitra," ujarnya.

Erick berharap, model kerja sama antara BUMN dan para pelaku bisnis kecil, UMKM, atau komunitas masyarakat semacam ini, nantinya akan dapat mendorong keseimbangan ekonomi di berbagai lapisan dan elemen masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Tujuannya yakni agar di masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19 seperti saat ini, yang kaya tidak hanya semakin kaya sementara yang miskin justru semakin semakin miskin.

Karenanya, Erick menegaskan untuk mencegah terjadinya kondisi semacam itu di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19, maka harus ada intervensi dari semua pihak termasuk dari pemerintah dalam hal keberpihakan.

"Tentunya juga bagi para pengusaha daerah yang selama ini ikut tertekan karena pandemi COVID-19, sehingga kita harus terus berusaha menciptakan para wirausahawan baru," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya