Erick Thohir Ingin Women's Leadership BUMN pada 2023 Capai 25 Persen
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, upaya transformasi di seluruh BUMN yang tengah digenjot pihaknya saat ini, tidak akan bisa terjadi apabila tidak ada transformasi di sisi human capital atau sumber daya manusia (SDM).
Karenanya, sejak awal Erick Thohir mengaku sangat fokus untuk membenahi aspek human capital di BUMN, dengan konsep AKHLAK yang dijadikan sebagai nilai inti dari pelaksanaan transformasi BUMN tersebut.
"Kalau tidak punya core values, itu juga berat. Karena itu kita buat kemarin core value-nya AKHLAK," kata Erick dalam telekonferensi, Senin 27 September 2021.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 27 September 2021: Global Naik, Antam Stagnan
Di sisi lain, Erick menjelaskan Kementerian BUMN juga sudah menyejajarkan diri dengan Forum Human Capital Indonesia, yang berada di bawah komunitas direksi BUMN.
Dengan kedua belah pihak yang berdiri secara sejajar itu, Erick meyakini bahwa proses kolaborasi yang dijalin ke depannya juga akan semakin membaik lagi.
"Diharap kita bisa berkolaborasi dengan baik. Memang kebijakannya sebagian di kami, tapi bukan berarti forum human capital BUMN tidak bisa mengusulkan kebijakan," ujarnya.
Salah satu kebijakan yang ingin dicapai oleh Erick Thohir sejak awal, adalah memastikan bahwa woman leadership di BUMN bisa tercipta dan berkembang sebagai sebuah peluang terbentuknya aspek kesetaraan gender.
"Kita punya target-target bahwa tahun ini (harus mencapai) 15 persen kepemimpinan wanita, dan di tahun 2023 itu sekitar 25 persen," kata Erick.
Dia pun menjelaskan betapa pentingnya menciptakan iklim kesetaraan gender di lingkungan Kementerian BUMN. Hal itu diyakininya akan memiliki dampak positif, seperti adanya peningkatan di sejumlah aspek akibat kolaborasi antar masing-masing individu dalam satu unit bisnis.
"Kita penting untuk melakukan kesetaraan gender, dan tentu dengan adanya keseimbangan kepemimpinan ini juga terbukti ada improvement hasil dari pada sebuah perusahaan," kata Erick.
"Karena itu sejak awal, sebelum terbentuknya komitmen yang 15 persen tadi, antara Januari 2020 atau Desember 2019 kita di BUMN juga sudah me-launching 'against women discrimination' dan 'against sexual harassment' di dalam perusahaan-perusahaan BUMN," ujarnya.