Teten Masduki: Jangan Lagi Impor Alat Kesehatan dan Pertanian

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Sumber :
  • VIVA/Dinia Adrianjara

VIVA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, mengapresiasi capaian sebuah unit usaha koperasi bernama Tegal Manufaktur Indonesia (TMI), yang berada di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Impor Susu Bebas Pajak, Kemenkeu Beri Penjelasan

Sebab, Koperasi TMI itu nyatanya telah mampu masuk ke rantai pasok industri otomotif nasional. Bahkan juga mampu memproduksi alat-alat kesehatan dan pertanian, permesinan, hingga perkapalan. 

"Jadi kita jangan lagi melakukan impor alat-alat kesehatan dan pertanian. Saya akan berkoordinasi dengan Menkes dan Mentan terkait hal itu," kata Teten dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu 26 September 2021.

Kata Bea Cukai soal Sritex Dapat Izin Lanjutkan Kegiatan Ekspor Impor

Teten meyakini, segala kebutuhan industri nasional bahkan global, sudah bisa dipasok dari koperasi dan UKM logam asal Kabupaten Tegal tersebut. "UKM kita sudah terlihat banyak melakukan transformasi, dari keripik ke elektrik," ujarnya.

Lebih dari itu, Teten juga mengaku optimis bahwa koperasi dan UKM logam di Tegal nantinya bisa menjadi sentra pembuat komponen, bagi aneka industri yang ada di Indonesia. 

PT Global Marketing Technology Beri Penghargaan kepada Kanwil Bea Cukai Banten

"Bila UMKM sudah masuk rantai pasok industri, maka akan ada peningkatan dari sisi skala usaha dan juga daya saing produk," kata Teten. 

Menurutnya, ekosistem untuk rantai pasok pun sebenarnya sudah dibangun, sehingga untuk meningkatkan kapasitas produksi dan masuk skala ekonomi mereka harus melakukan integrasi.

UKM logam yang sudah bergabung dalam wadah koperasi, kata Teten, maka setidaknya dia sudah sesuai dengan visi dan program yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Koperasi.

Karenanya, dengan berkoperasi seperti itu maka pihak koperasi juga lah yang akan berhadapan dengan buyer, offtaker, BUMN, dan sebagainya. 

"Oleh karena itu, yang akan kita perkuat adalah kelembagaan koperasi. Koperasi harus kuat modalnya karena menjadi pembeli pertama dari produk yang dihasilkan anggota," jelas mantan Kepala Staf Presiden itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya