Cara Pertamina Hulu Mahakam Cetak Petani Muda 4.0

Petani Muda 4.0 yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau TJSL di wilayah kerja Kalimantan sebagai implementasi inovasi sosial. Salah satu programnya yaitu Petani Maju 4.0 Lapangan BSP yang dikelola PT Pertamina Hulu Mahakam.
 
Program Petani Maju 4.0 yaitu program pemuda kembali bertani berawal dari kondisi di area sekitar Lapangan BSP di mana banyak pemuda yang menganggur, tidak berminat dengan pertanian dan memiliki kemampuan terbatas. 

Ketua OJK Minta Penghapusan Utang Macet Petani hingga Nelayan Segera Dijalankan

“Saat itu ada sekitar 250 pemuda yang menganggur. Dan kita melihat ada potensi untuk mengembangkan sektor pertanian,” kata Manager Communication, Relation and CID PHI, Dony Indrawan, dalam diskusi bersama Energy & Editor Society (E2S), Jumat 24 September 2021.

Baca juga: Bikin Geger, PPATK Ungkap Ribuan Transaksi Gelap untuk Terorisme
  
Program Petani Maju 4.0 meliputi kolaborasi petani tua dan muda, penggunaan teknologi drone, aplikasi tanam digital hingga praktik pertanian pertakultur dengan Bio-Tasuke. 

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Program Petani 4.0 memiliki keunikan karena merupakan kolaborasi antara petani muda dan tua. Inovasi dilakukan melalui dekomposer “Biotasuke” dari limbah organik. Dan integrasi teknologi dan pertanian.

Program ini pada akhirnya berhasil menyelesaikan masalah sosial yakni dengan mengurangi jumlah pemuda penggangguran hingga 13 persen dan pelestarian limbah organik.
 
Menurut Dony, inovasi adalah kunci masa depan Pertamina. “Lapangan mature butuh inovasi, kreatifitas untuk menghasilkan migas yang terus menerus. Kami melakukan dengan selamat, efektif, efisien, dan ramah lingkungan,” jelasnya. 
 
“Karena sudah menjadi jiwa, tentu kami juga melakukan inovasi di bidang social investment. Meskipun penting, besaran anggaran bukanlah fokus yang utama karena bagi kami yang terpenting adalah kemanfaatan dari program yang terus bergulir,” kata Dony.

Wahono-Nurul Mau Majukan Sektor Pertanian Bojonegoro, Begini Caranya

Selain Program Petani 4.0, PHI juga mengunggulkan Program Tani Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria atau TANTE SISKA Lapangan PT Pertamina EP Sangasanga Field dan Budidaya Lalat Hitam (BULATIH) Pertamina Hulu Kalimantan Timur untuk bisa meraih PROPER Emas 2021.

Sedangkan, Plt Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK Sigit Reliantoro, mengatakan PROPER membagi kegiatan pemberdayaan masyarakat ke dalam empat tipologi.

Keempat tipologi itu yaitu program yang bersifat charity yang merupakan tingkatan terendah, menunjang pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas masyarakat dan tipologi tertinggi adalah pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat mandiri dan bermartabat. 

“PROPER berhasil mendorong perusahaan peserta utk mengurangi proporsi program yang bersifat karitatif atau charity menjadi jenis program yang lain seperti peningkatan kapasitas, infrastruktur dan pemberdayaan,” katanya. 
 
Sigit mengatakan pada 2020 inovasi masih akan menjadi trademark PROPER. Konsep inovasi dalam PROPER adalah harus ada biaya yang diturunkan, beban yang dikurangi, dan ada value yang disampaikan.

“Syaratnya emas adalah yang bisa berhasil membuat inovasi sosial, tidak hanya berhasil CSR tapi juga bisa membuktikan secara terukur, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara efisien dengan cara menyelesaikannya baru,” kata Sigit.

Ilustrasi SPBU

Kenapa SPBU Asing Kesulitan Bertahan di Indonesia? Ini Penyebabnya!

SPBU asing menghadapi tantangan besar di Indonesia, mulai dari infrastruktur hingga persaingan ketat dengan pemain lokal. Simak alasan dan strategi untuk tetap bertahan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024