Negara di Kawasan Ini Dorong Pemulihan Ekonomi Global Paruh Kedua 2021

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Sumber :
  • BI

VIVA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, pemulihan perekonomian global diprakirakan masih akan berlanjut. meskipun dampak kenaikan kasus COVID-19 dan gangguan rantai pasokan di beberapa negara perlu diwaspadai.

Modal Asing Masuk RI Capai Rp 8,99 Triliun di Awal Maret 2025

Di Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Jepang, laju pemulihan ekonomi pada paruh kedua 2021 cenderung lebih lambat dari prakiraan.

"Di sisi lain, pemulihan ekonomi di berbagai negara kawasan Eropa dan Amerika Latin cenderung lebih tinggi sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi global," kata Perry dalam telekonferensi, Selasa 21 September 2021.

Laman Penukaran Uang Pintar.bi.go.id Error, BI Minta Maaf

Perry menjelaskan, kinerja berbagai indikator dini pada Agustus 2021 seperti Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur dan penjualan eceran. Tetap kuat di tengah indikasi lebih lamanya transportasi barang sebagaimana tercermin pada PMI Suppliers' Delivery Times Index.

Baca juga: Gibran Borong Kerupuk Pakai QRIS, Penjualnya Panas Dingin

Inisiatif Sabuk dan Jalan: Ambisi Besar Tiongkok yang Kini Dihadang Skeptisisme Global

"Dengan dinamika tersebut, BI memprakirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global 2021 tetap sekitar 5,8 persen," ujarnya.

Perry menambahkan, volume perdagangan dan harga komoditas dunia tumbuh kuat, sehingga menopang prospek ekspor negara berkembang. Ketidakpastian pasar keuangan global belum sepenuhnya mereda, karena dipengaruhi isu kegagalan bayar korporasi di pasar keuangan Tiongkok.

Selain itu, ada juga rencana pengurangan stimulus (tapering) oleh The Federal Reserve (The Fed), serta adanya peningkatan kasus COVID-19 yang masih terjadi sampai saat ini di sejumlah negara.

"Perkembangan tersebut berpengaruh terhadap preferensi investor global, atas aliran portofolio ke negara berkembang," ujarnya.

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

BI Sebut Penjualan Eceran Februari 2025 Kontraksi Disumbang Makanan dan Minuman

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, kinerja penjualan eceran pada Februari 2025 diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen year on year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2025