Bank Indonesia Sebut Ekonomi Domestik Membaik, Simak Indikatornya

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa kinerja perekonomian domestik akan kembali membaik secara bertahap. Beberapa indikator pun tercatat mulai kembali positif. 

Tembus Pasar Internasional, 7,3 Ton Manggis Asal Sumut Siap Diekspor ke China

Gubernur BI, Perry Warjiyo menjelaskan, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kembali membaiknya mobilitas masyarakat, sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas yang sebelumnya diberlakukan.

"Sebagai dampak respons penanganan COVID-19 yang semakin baik," kata Perry dalam telekonferensi, Selasa 21 September 2021.

Ekonomi China Tumbuh 5 Persen, Sektor Manufaktur Jadi Motor Penggerak

Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan 7-Day Reverse Repo Rate di 3,5 Persen

Perry mengatakan, pada periode Agustus hingga awal September 2021, aktivitas ekonomi domestik telah berangsur membaik setelah sebelumnya sempat mengalami perlambatan pada Juli 2021. 

Nilai Ekspor RI ke Negara BRICS Capai US$84,37 Miliar Sepanjang 2024

Hal tersebut tercermin pada kinerja berbagai indikator dini, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen, PMI Manufaktur, serta transaksi pembayaran melalui SKNBI dan RTGS yang kembali meningkat. 

Di sisi eksternal, kinerja ekspor juga terus meningkat, didukung oleh tetap kuatnya permintaan mitra dagang utama. Ke depan, perbaikan ekonomi diperkirakan terus berlanjut, sejalan dengan akselerasi vaksinasi dan kinerja ekspor yang tetap kuat.

Serta, lanjut Perry, pembukaan sektor-sektor prioritas yang semakin luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut," ujar Perry.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 3,5-4,3 persen," ujarnya.
 

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi China.

Sukses Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Ini 3 Prioritas China untuk Perkuat Ekonomi

China mengumukan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 mencapai target sebesar 5 persen. Meski dilanda potensi perang dagang, China siapkan jurus untuk pertahankan ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2025