Kemenkeu Catatkan Penjualan Sukuk Ritel Terbesar Sepanjang Sejarah
- vivanews/Andry Daud
VIVA – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman, atas nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR015, Senin, 20 September 2021. Penjualan ini diklaim menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Total volume pemesanan pembelian SR015 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp27.000.639.000.000. Sukuk Negara Ritel seri SR015 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.Â
SR015 menarik sebanyak 49.027 investor dari seluruh provinsi di Indonesia. Meskipun, kupon SR015 sebesar 5,10 persen merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel yang tradable, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya menurunkan imbal hasil atau yield dan menekan cost penerbitan SBN.Â
"Hasil penjualan SR015 mencapai Rp27,001 triliun, merupakan terbesar sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel melalui platform e-SBN, di tengah kondisi pasar keuangan yang relatif masih belum stabil," demikian dikutip dari siaran pers DJPPR, Selasa, 21 September 2021.
Baca juga:Â Energi Fosil Masih Dominasi Produksi Dalam Negeri
Jumlah investor SR015 yang sebanyak 49.027 orang dianggap merupakan yang terbanyak sepanjang penerbitan SBN Ritel Online. Terdiri dari investor baru SR015 sejumlah 14.590 atau 29,76 persen dari total investor, dengan volume pemesanan sebesar Rp6,04 triliun.
Rata-rata pemesanan SR015 adalah sebesar Rp550,73 juta, lebih tinggi dari SR014 yang sebesar Rp468,90 juta dan SR012 sebesar Rp506,96 juta. Namun lebih rendah dari SR013 yang sebesar Rp572,86Â
juta.
Dari sisi profesi, investor Wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaituÂ
Rp11,88 triliun atau 44 persen dari total penjualan, sedangkan investor Pegawai Swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 16.597 investor atau 33,85 persen dari total investor.Â
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR015 akan dilaksanakan pada 22 September2021 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada 23 September 2021. Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada 11 Desember 2021 karena SR015 memiliki minimum holding period sampai dengan tiga periode imbalan.
Dengan demikian pada 2021 ini, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 4 Instrumen SBN Ritel Online, yaitu ORI019, SR014, SBR010 dan SR015 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp77,20 triliun. Penerbitan Instrumen SBN Ritel ditujukan untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel.
"Besarnya minat investor pada SR015 di tengah kondisi ketidakpastian karena Pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa instrumen yang diterbitkan Pemerintah menjadi pilihan investasi yang tepat karena sifatnya yang aman dan likuid," tulis DJPPR.