Cara Menteri ESDM Optimalisasi Pemanfaatan EBT

Menteri ESDM Arifin Tasrif
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar

VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menegaskan, pihaknya telah menerapkan sejumlah kebijakan dalam upaya mendorong optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Cara Bahlil Ajak Semua Pemain 'Emas Hitam' Terlibat Lanjutkan Hilirisasi Batu Bara

Arifin menyebut, salah satu kebijakan itu antara lain yakni 'phasing out', atau penghentian secara bertahap operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

"(Langkah ini) sebagai salah satu upaya menuju target net zero emission atau netral karbon," kata Arifin dalam telekonferensi, Senin 20 September 2021.

Bahlil Ungkap Program B40 Siap Diimplementasikan 1 Januari 2025

Baca juga: KAI: Pelempar Batu ke Kereta Api Bisa Dipenjara Seumur Hidup

Arifin mengaku, saat ini pemerintah juga tengah melakukan pengembangan EBT secara masif, sambil mengembangkan interkoneksi super grid guna memberikan efisiensi dari sisi pelaksanaan konservasi energi.

Muncul Rencana Cuma Penerima BLT yang Bisa Mengisi Pertalite atau Solar?

Menurutnya, kapasitas pembangkit listrik EBT dapat berjalan dengan optimal, jika didukung dengan interkoneksi super grid.

"Yang memungkinkannya menyalurkan tenaga listrik dan menghubungkan antara demand dan resource EBT," ujarnya.

Arifin menambahkan, Kementerian ESDM juga masih akan terus berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya menuju transformasi energi dan dekarbonisasi, melalui optimalisasi pemanfaatan EBT.

"Proyeksi kami dalam hal menuju target net zero emission di sektor energi, maka hal itu akan berkontribusi mengurangi emisi 1.526 juta ton CO2 emission," kata Arifin.

Karenanya, Menteri ESDM pun kembali menekankan bahwa pemanfaatan sumber energi alternatif harus dioptimalkan, untuk mengurangi ketergantungan akan energi fosil.

"Untuk itu sumber energi alternatif harus dapat semakin dioptimalkan lagi ke depannya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya