Erick Thohir Tegaskan Pegawai BUMN Terlibat Terorisme Akan Disanksi
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir akan memberi sanksi tegas kepada para anak buahnya yang terlibat dalam gerakan aksi radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"Saya dan segenap jajaran saya mendukung upaya hukum dan sanksi yang tegas bagi oknum di Kementerian BUMN maupun perusahaan di BUMN yang terduga, dan terbukti terlibat gerakan radikalisme dan terorisme tanpa terkecuali," kata Erick Thohir dalam akun Instagram @ansor_satu di Jakarta, Sabtu, 18 September 2021.
Ia memastikan, bahwa PT Kimia Farma telah memastikan bahwa oknum tersebut tidak memiliki akses dan kewenangan untuk melakukan penggalangan dana CSR melalui dana Kimia Farma, dan BUMN memiliki sistem verifikasi agar memastikan tidak ada dana TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan) yang digunakan untuk aksi terorisme.
"Kita pastikan bersama sama tidak ada tempat bagi terorisme di tubuh BUMN," katanya.
Setiap langkah BUMN untuk membangun Indonesia tidak mentoleransi terorisme. Untuk itu, ia akan terus memperkuat untuk melakukan pencegahan di internal dan penanganan paham radikalisme di lingkungan BUMN termasuk kerja sama dengan BNPT, NU, Muhammadiyah untuk melakukan langkah-langkah nilai luhur Pancasila, fondasi daripada negara republik Indonesia.
"Jika anda mengetahui ada oknum BUMN yang terpapar paham radikalisme atau terorisme laporkan di kanal BUMN," katanya.
Untuk diketahui, Salah satu terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri diduga merupakan karyawan PT Kimia Farma. Pihak Kimia Farma pun angkat bicara.
Direktur Utama PT Kimia Farma, Verdi Budidarmo menegaskan, pihaknya tidak mentoleransi aksi radikalisme dan terorisme dalam bentuk apapun, termasuk di internal perusahaan, sehingga mendukung aparat dalam memerangi tindakan tidak terpuji tersebut.
Berdasarkan informasi yang berkembang, salah satu terduga teroris dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI) berinisial S yang diduga merupakan karyawan Kimia Farma, ditangkap di Bekasi, Jawa Barat.
"Kimia Farma sangat mendukung sepenuhnya upaya seluruh aparat penegak hukum guna memerangi terorisme di seluruh lingkungan perusahaan, dan mendukung upaya aparat penegak hukum, untuk memproses secara hukum atas tindakan yang dilakukan oleh oknum karyawan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya kepada wartawan, Minggu, 12 September 2021.