Percepat Proyek Tol Cisumdawu, Peledak Dahana Beraksi Belah Gunung

Proyek tol Cisumdawu
Sumber :
  • PT Dahana

VIVA – Bahan peledak generasi kelima dengan brand DABEX produk BUMN PT Dahana (Persero) kembali digunakan untuk mempercepat pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Cisumdawu.

117.860 UMKM Sudah Masuk Ekosistem Digital PaDi UMKM, Transaksi Capai Rp 7 Triliun

Proses peledakan menjadi salah solusi untuk percepatan penyelesaian proyek yang dihadang oleh medan yang cukup berat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang -Dawuan atau Tol Cisumdawu di Jawa Barat ini dapat diresmikan pada akhir tahun 2021. 

Bantu Pemerintah Capai NZE pada 2060, Telkom Indonesia Lakukan Ini

Direktur Operasi PT Dahana (Persero) Bambang Agung melaksanakan kunjungan kerja meninjau project peledakan pembangunan Tol Cisumdawu pada Kamis 16 September 2021.

Bambang Agung yang didampingi oleh GM Divisi Kuari & Konstruksi Dahana Setio Budhianto mengaku puas atas progress pekerjaan tim di lapangan yang menggunakan bahan peledak DABEX.

Sri Mulyani Ungkap Investasi di KEK Capai Rp 205,2 Triliun, Sudah Serap 132.227 Tenaga Kerja

“Aplikasi bahan peledak DABEX pada peledakan di sektor konstruksi jalan tol merupakan solusi agar pembangunan jalan tol bisa efektif dan efisien,” ungkap Agung dikutip dari siaran pers, Kamis 16 September 2021.

Baca juga: Luar Jawa Mendominasi, Ini UMP Tertinggi di Indonesia Tahun 2021

Agung juga menjelaskan, generasi kelima bahan peledak curah dan generasi keempat sistem inisiasi bahan peledak hadir sebagai solusi terhadap dampak peledakan. Ini disebut memiliki kemampuan mengakselerasi penyelesaian proyek lebih cepat khususnya PSN yang banyak dikelola oleh BUMN Karya.

“Ada 4 hal yang menjadi kunci dalam mengelola dampak peledakan pada proyek konstruksi. Yang pertama yaitu teknologi bahan peledak. Yang Kedua adalah kemampuan penyediaan dan pengoperasian peralatan pendukung peledakan. Yang ketiga adalah kompetensi team yang melakukan pekerjaan peledakan dan yang keempat adalah balutan sistem manajemen yang terukur untuk menjaga kegiatan peledakan comply dengan standar yang digunakan secara internasional,” terang Bambang Agung.

Bahan peledak hasil rekayasa Energetic Material Center (EMC) Dahana ini digunakan untuk penurunan elevasi jalan tol serta pembentukan bench tol. Dalam proyek ini, Dahana berkolaborasi dengan BUMN Wijaya Karya dengan masa kontrak selama tiga bulan.

Diketahui, pembangunan Tol Cisumdawu nantinya akan menghubungkan masyarakat ke akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), sekaligus digadang-gadang akan mempercepat peningkatan perekonomian di Jawa Barat. Dengan Tol Cisumdawu, masyarakat Bandung – Majalengka dapat mengakselerasi mobilitas hingga satu jam atau kurang, dari sebelumnya membutuhkan waktu tiga jam perjalanan.

Tol Cisumdawu memiliki total 60,10 km dan dibagi menjadi enam seksi pekerjaan yang terdiri dari, Seksi I Cileunyi – Rancakalong sepanjang 11,4 km, Seksi 2 Rancakalong – Sumedang 17,05 km, Seksi 3 Sumedang – Cimalaka 4,05 km, Seksi 4 Cimalaka – Legok 8,20 km, Seksi 5 Legok – Ujungjaya 14,9 km, dan Seksi 6 Ujungjaya – Dawuan 6,06 km.

Investasi Jalan Tol Cisumdawu mencapai total Rp14,7 triliun yang berasal dari Dana APBN, Pinjaman Pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari Viability Gap Fund (VGF), serta investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol. 

Selain itu, kehadiran Tol Cisumdawu dapat mendukung pengembangan kawasan ‘segitiga emas’ Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan baru, serta menjadi salah satu tol dengan pemandangan yang indah.

“Semoga proses konstruksi dapat berjalan sesuai rencana, yang pada akhirnya dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” tutup Bambang Agung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya