Ahok Buka-bukaan Alasan Utama Pertamina Semangat Ambil Alih Blok Rokan

Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sumber :
  • Dokumentasi Pertamina.

VIVA – Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengunjungi fasilitas Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas, Riau, awal pekan ini. Fasilitas itu dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

Catat Jamnya, Setiap Isi Pertamax Hari Senin dan Jumat Dikasih Diskon

Dalam kesempatan itu, di depan para pekerja Blok Rokan, Ahok pun buka-bukaan alasan utama Pertamina semangat mengambil alih blok migas tersebut.

"Alih kelola WK Rokan bukan hanya tentang pengalihan wilayah kerja, namun juga tentang sistem dan keahlian orang-orangnya," tegas Ahok dikutip dari keterangannya, Kamis, 16 September 2021.

Pertamina Eco RunFest 2024: Mendorong Kesadaran Berkelanjutan dengan Event Lari Carbon Neutral di Indonesia

Ahok mengapresiasi penerapan digitalisasi di Wilayah Kerja Rokan, Riau. Dia menilai langkah progresif itu dapat mendukung operasi hulu migas yang selamat, andal, dan efisien sehingga memberikan devisa lebih besar bagi negara. 

Dia menegaskan, digitalisasi di WK Rokan bisa dijadikan acuan untuk memperluas penerapannya di seluruh operasi hulu Pertamina. Bahkan bisa juga diimplementasikan untuk sektor hilir juga. 

Proses Inovasi Diyakini Semakin Bisa Didorong Dengan Digitalisasi

"Sistem di IODSC ini juga bisa diterapkan ke Pertamina Integrated Command Center agar dengan data dan orang yang benar maka ada pengambilan keputusan yang tepat. Semua upaya kita bertujuan untuk optimisasi devisa,” ungkapnya.

Kunjungan Komisaris Utama PT Pertamina tersebut disambut oleh perwakilan direksi Subholding Upstream (SHU) Pertamina Taufiq Aditiyawarman dan manajemen PHR.

Dalam paparannya, manajemen PHR menyampaikan peningkatan produksi WK Rokan didukung oleh beberapa faktor utama. Yakni kegiatan pengeboran sumur-sumur produksi minyak yang baru, menahan laju penurunan produksi alamiah (natural decline), dan menjaga keandalan fasilitas operasi produksi. 

Faktor-faktor tersebut sangat ditunjang oleh penerapan teknologi digital yang masif di WK Rokan. Penerapan digitalisasi setidaknya memberikan empat manfaat utama.

Baca juga: Adaptasi KAI Menerjang Pandemi

Yakni, peningkatan kinerja keselamatan, penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi/LPO hingga sekitar 40 persen, optimalisasi kemampuan fasilitas produksi, dan peningkatan efisiensi.

WK Rokan juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI). Yang digunakan untuk antara lain, pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis untuk merencanakan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien. 

Kemudian, identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal, analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal. Serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.

Lebih lanjut disampaikan oleh Basuki, kunjungannya kali ini bertujuan meninjau kinerja WK Rokan setelah satu bulan alih kelola dari operator sebelumnya pada 9 Agustus lalu. Termasuk meninjau pilot project CEOR untuk melihat apakah sudah sesuai dengan prinsip efisiensi yang mengutamakan keuntungan bagi Pertamina dan Pemerintah. 

Dalam kesempatan kunjungan kerja tersebut, Ahok pun melakukan kunjungan kerja ke PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai. 

Dengan bergabungnya Pertamina Hulu Rokan ke dalam Pertamina Group, Ahok berharap juga akan berdampak pada kinerja kilang Dumai. Dari segi efisiensi maupun kualitas output produk yang dihasilkan. 

“Dengan bergabungnya PHR ke Pertamina, kilang Dumai jadi bisa memanfaatkan crude oil yang dihasilkan oleh PHR dengan lebih maksimal,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya