Maruf Amin Sebut Wisata Halal Kini Jadi Tren Pariwisata Dunia

Wapres Ma'ruf Amin di kediamannya
Sumber :
  • Setwapres RI

VIVA – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin menegaskan, masa pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata, untuk dapat bangkit dan kembali berkontribusi terhadap pendapatan nasional.

Sukseskan Aquabike Jetski World Championship 2024, Bea Cukai Belawan Terima Penghargaan

Pemerintah juga mencatat adanya perubahan tren pariwisata pascapandemi, yaitu destinasi wisata alam terbuka yang menjadi tidak terlalu ramai pengunjung. Serta concern terhadap faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian (4K) yang semakin membudaya di masyarakat.

"Di samping itu tren pariwisata dunia juga diwarnai dengan meningkatnya jumlah destinasi wisata halal di berbagai negara," kata Ma'ruf dalam acara Global Tourism Forum (GTF) 2021, Rabu 15 September 2021.

Baru Raih Penghargaan Bergengsi, Intip Mewahnya Bali Sunset Road Convention Center (BSCC)

Baca juga: Rekor Baru! Surplus Neraca Dagang RI Agustus Tertinggi Sepanjang Masa

Ma'ruf menambahkan, menjamurnya destinasi wisata halal di sejumlah negara tidak hanya terjadi di negara yang berpenduduk mayoritas muslim, namun juga di negara-negara lain.

Cagub Iqbal Disindir Tak Promosikan Wisata NTB Selama Jadi Dubes Turki: Saya Dubes RI Bukan NTB

"Karena hal ini didorong oleh meningkatnya jumlah pelancong muslim, khususnya dari negara-negara di Timur Tengah," ujarnya.

Sejalan dengan tren dunia dalam mengembangkan faktor 4K di bidang pariwisata tersebut, maka konsep wisata halal yang tengah digarap pemerintah pun juga akan mengembangkan konsep pemenuhan aspek kebersihan, kenyamanan, dan kesesuaian dengan tuntutan agama.

Dalam implementasinya, lanjut Ma'ruf, pengembangan wisata halal sampai saat ini juga masih terkendala oleh rendahnya literasi masyarakat.

"Untuk itu kita semua harus berupaya meningkatkan literasi masyarakat, mengenai konsep wisata halal tersebut," kata Ma'ruf.

Bagi Indonesia, lanjut Ma'ruf, konsep wisata halal berarti pemenuhan fasilitas layanan halal yang ramah bagi wisatawan muslim. Hal itu termasuk segala fasilitas pendukung lainnya di destinasi-destinasi wisata, seperti dalam hal akomodasi, restoran atau makanan halal, tempat ibadah yang memadai, serta fasilitas layanan halal lainnya.

"Upaya ini dimaksudkan untuk mendukung agar Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam global halal tourism, sekaligus juga untuk meningkatkan minat wisatawan muslim dunia untuk datang ke Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya