16 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Agustus Surplus US$4,7 Miliar

Kepala BPS Margo Yuwono
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2021 surplus US$4,74 miliar. Posisi ini lebih baik dari catatan Juli 2021 yang surplus US$2,60 miliar.

Neraca Dagang RI Surplus 55 Bulan Berturut-turut, November 2024 Capai US$4,42 Miliar

Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, surplus neraca ekspor impor ini masih jauh lebih tinggi. Sebab, pada Agustus 2020 neraca perdagangan surplus US$2,31 miliar.

Kepala BPS, Margo Yuwono menjelaskan, kondisi surplus ini dipicu oleh ekspor Agustus 2021 yang sebesar US$21,42 miliar. Sedangkan nilai impor pada bulan itu mencapai US$16,68 miliar.

Neraca Pembayaran Indonesia Alami Surplus Menjadi Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal yang Terjaga

"Bahwa surplus di Agustus ini membukukan secara beruntun selama 16 bulan terakhir, ini capaian yang bagus dan harapannya tren ini terjaga," tutur dia saat konferensi pers, Rabu, 15 September 2021.

Baca juga: Utang Luar Negeri RI Tumbuh Melambat Jadi Rp5.926 Triliun

Neraca Perdagangan RI Surplus 54 Bulan Beruntun, Capai US$2,48 Miliar di Oktober 2024

Neraca ini menurutnya cukup baik karena secara pertumbuhannya ekspor mampu meningkat hingga 64,10 persen secara tahunan, sedangkan secara bulanan naik 20,95 persen. 

"Ini tentu saja indikasi terhadap kondisi ekonomi kita. Jadi untuk total ekspor kita cukup tinggi dibandingkan dengan Agustus tahun lalu. Ini jauh lebih tinggi," ucap Margo.

Adapun untuk impor disebutnya mengalami kenaikan pada bulan tersebut sebesar 55,28 persen secara tahunan. Sedangkan secara bulanan cenderung turun sebesar 10,35 persen.

"Jadi impor Agustus 2021 ini juga menggambarkan terjadinya kebutuhan industri yang semakin bagus karena impor bahan baku dan barang modalnya meningkat," ungkap Margo.

Berdasarkan negaranya, perdagangan Indonesia pada Agustus 2021 ini surplus dengan Amerika Serikat sebesar US$1,51 miliar, India US$1,05 miliar serta Filipina yang sebesar US$584,3 juta.

Adapun perdagangan Indonesia yang mengalami defisit diantaranya dengan China hanya sebesar minus US$175,5 juta, sedangkan ke Australia mencapai US$453,9 juta dan Thailand US$334 juta.

Dengan catatan ini, neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun berjalan, Januari-Juli 2021 surplus US$19,17 miliar. Lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya US$10,96 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya