Kemenhub Genjot Kinerja Tol Laut Dukung Gelaran PON Papua

Tol Laut.
Sumber :
  • ANTARA/Amirullah.

VIVA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas II Jayapura menjelaskan ke masyarakat strategi peningkatan penguaan tol laut saat ini. Khususnya dalam menyambut perhelatan Pekan Olaharaga Nasional (PON) XX 2021 di Papua.

Atlet Sumut Peraih Medali PON 2024 Harus Sabar Dulu, Bonus Baru Cair Februari 2025

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura, Willem Thobias Fofid menyebutkan, ada pemahaman masyarakat yang berpendapat bahwa disparitas harga hanya bisa turun dengan subsidi adanya Public Services Obligation (PSO) oleh Pemerintah. 

Dijelaskan, hal iu benar dalam konteks tata Kelola dan pengertian Tol Laut dalam scope kecil. Namun dalam scope besar, Tol Laut adalah sistem logistik, supply chain, pengelolaan kegiatan pelabuhan, port network, keterkaitan moda laut dengan moda lain. 

Selain MRT, Bali Bakal Bangun Tol Laut di Awal 2025 untuk Atasi Kemacetan

Pemahaman itu terus disosialisasikan olehnya. Agar semua kalangan masyarakat baik akademisi, stakeholders dan operator bahkan masyarakat pengguna moda transportasi lain, dapat mengetahui penyelenggaraan Program Strategis Nasional (PSN) Pemerintah yaitu Tol Laut. 

"Dengan menekankan kajian ilmiah dan penerapannya dengan melihat perspektif keilmiahan sangat diperlukan dan juga pengembangannya dalam menjangkau seluruh daerah di Papua,” ujar Willem dalam acara bertajuk Program Strategis Nasional Tol Laut Lintas Papua dan Multimoda Transportasi, dikutip Jumat, 10 September 2021.

Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Terlalu Mahal, Anak Usaha Pelindo Bakal Kaji Ulang

Willem menjelaskan, program Tol Laut di Papua saat ini terus mengalami perkembangan seperti bertambahnya armada-armada nasional. Hal itu diikuti juga meningkatnya kinerja industri lainnya. Seperti perkapalan, kepelabuhan, logistik, perikanan dan kelautan termasuk hasil komoditi daerah-daerah yang menjadi program unggulannya dalam pengelolaan sumber daya yang ada.

“Semua perkembangan itu tentunya dengan memperhatikan elemen-elemen penting sebagai komponen dari penyelenggaraan Tol Laut baik sebagai komponen utama dan pendukung. Seperti pelabuhan, kapal, sistem logistik dan hubungan antar lembaga,” jelasnya.

Baca juga: Satgas BLBI Sudah Kuasai Puluhan Bidang Tanah, Begini Contohnya

Dalam konteks persiapan PON CC di Papua, Kepala KSOP Kelas II Jayapura Taher Laitupa menjabarkan, peningkatan fasilitas Tol Laut terus dengan mencapai 61 kontainer pada voyage 8 dan voyage 9. Bahkan distribusi logistik kebutuhan PON XX melalui Tol Laut terus meningkat dari Pelabuhan Depapre ke Pelabuhan Pomako dan Merauke. 

"Sehingga dalam kesempatan dialog ini diharapkan secara edukasi masyarakat dapat mengetahui secara utuh tentang penyelenggaraan Tol Laut dengan data dan informasi terkini,” jelas Taher.

Dia pun menegaskan, Tol Laut Lintas Papua yang mendistribusikan logistik ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan, sangat berperan penting saat ini. Khususnya dalam menjamin ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Sementara itu, akademisi Universitas Cenderawasih yang juga Ketua Forum Analysis Papua Strategyc dan Tim Tol Laut Papua, Laus Rumayom mengatakan bahwa Tol Laut lintas Papua saat ini terus berinovasi dan berkembang. Dengan pendekatan sosial budaya antropologi dan kearifan lokal dalam keikutsertaan masyarakat.

"Khususnya pada business shipping di ekosistem Tol Laut, seperti Masyarakat Adat, Kepemudaan, Keagaaman dan Perempuan sampai berbasis di level lokal kampung dan distrik,” kata dia.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga Buyung Lalana berharap, gencarnya sosialisasi dapat meningkatkan pemahaman masyarakat papua akan pentingnya Tol Laut. Sehingga pada akhirnya kebijakan ini bisa berjalan maksimal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya