Erick Thohir Tegaskan BUMN Harus Jadi Lokomotif UMKM
- Instagram @erickthohir
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bekerja sama dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terkait peningkatan penggunaan produk dalam negeri di BUMN.
Kerja sama ini dikukuhkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman antara dua kementerian tentang Kerja sama Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri di BUMN dan UMK Mitra Binaan BUMN.
Erick menekankan, kerja sama ini merupakan rangkaian dari usaha BUMN untuk terus mendukung majunya bisnis UMKM melalui kerja sama pengadaan produk-produk mereka.
"Ini memperbaiki ekosistem kita dengan tadi sertifikasi TKDN untuk UMKM luar biasa dan juga bagaimana kita bangun e-procurement dan procurement academy," tutur dia saat memberikan sambutan di acara tersebut, Kamis, 9 September 2021.
Baca juga: Kemenkeu: Investasi Akan Perhatikan Perubahan Iklim
Dengan kerja sama tersebut dan pengawasan yang lebih ketat terhadap sertifikasi UMKM maupun produk-produknya, Erick berharap, UMKM yang dikerjasamakan dengan BUMN betul-betul yang berdiri sendiri.
"Karena itu kita kerja sama dengan Kementerian Investasi ini didaftarkan ke OSS sehingga tersambung semua datanya karena kita kan tidak mau dengan niat yang baik ternyata di UMKM nya ada kita-kita lagi. Nah ini yang saya minta," tuturnya.
Dia pun memastikan, di bawah kepemimpinannya, BUMN akan lebih terbuka dalam proses pengadaan. Tujuannya agar BUMN tidak terus menerus menjadi menara gading yang kaya sendiri. BUMN ditegaskan harus menjadi lokomotif dari UMKM.
"Bukan layaknya lagi BUMN ini jadi menara gading tapi justru kita harus bisa berkompetisi di market yang terbuka dan bersamaan menjadi lokomotif, UMKM di belakangnya. Karena itu, kita bicara jangan BUMN yang untung UMKM-nya pailit," tegas dia.
Melalui pengawasan yang lebih ketat dan kerja sama ini Erick berharap ekonomi Indonesia bisa lebih cepat pulih dari dampak Pandemi COVID-19. Salah satunya dengan semakin banyaknya tercipta lapangan kerja.
"BUMN harus sangat terbuka dan merangkul karena memang kondisinya saat ini amat sangat sulit dan ini bagian dari pembukaan lapangan kerja dan di era industri 4.0 kita coba memastikan bagaimana program BUMN ini membuka lapangan kerja," ucap Erick.