Presentasi Calon Anggota BPK Nyoman Adhi Suryadnyana Dapat Pujian

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia / BPK RI
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Nyoman Adhi Suryadnyana menyampaikan presentasi di hadapan Komisi XI DPR RI saat fit and proper test calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

Buntut Tahanan Kabur, DPR RI Sidak Rutan Salemba

Pemaparan Nyoman Adhi tersebut, mendapat sambutan positif seperti dari anggota Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro. Dia berharap, reformasi di tubuh BPK seperti yang dipaparkan tersebut bisa terjadi. Dengan begitu, hasil pemeriksaan yang dilakukan BPK ke depannya bisa lebih berkualitas.

"Dengan kehadiran bapak (Nyoman) ini mungkin salah satu opsi yang saya tawarkan dari awal mengenai digitalisasi sistem pemeriksaan, sehingga objek terperiksa dengan pemeriksa tidak saling bertemu sama sekali," kata Fauzi, pada Rabu 8 September 2021.

DPR Bakal Tetapkan Capim dan Dewas KPK Sebelum Reses Akhir Tahun 2024

Penekanan pada digitalisasi sistem pemeriksaan, menurut dia harus dikembangkan dan menjadi cara untuk ke depannya. Mengingat digitalisasi pemeriksaan, menurutnya akan memberi hasil yang berkualitas.

"Harapan kita kualitas dari hasil pemeriksaan itu benar-benar berkualitas," katanya.

Surat Presiden Terkait Calon Pimpinan dan Dewas KPK Diterima DPR RI

Selain Fauzi Amro, apresiasi juga disampaikan anggota dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu. Dia menilai, presentasi yang disampaikan oleh Nyoman Adhi lebih komprehensif.

"Kami sudah membaca sejumlah pemaparan dari calon sebelumnya, dan kalau saya mau objektif, tapi bukan untuk memuji saudara, tapi saya melihat pemaparannya lebih sedikit komprehensif," kata Masinton.

Masinton menyoroti juga mengenai integritas dan profesionalitas. Sebab ada juga dalam pemberian WTP terhadap daerah tertentu, tetapi malah kepala daerahnya mendapatkan masalah hukum.

"Padahal kita tahu bagaimana opini WTP dan WDP disatu sisi sebagai komoditi, tetapi di sisi lain menjadi alat tekan, kita bicara fakta, komoditi untuk mendapat pundi-pundi. Tadi disampaikan juga diberikan WTP tetapi kepala daerahnya nyangkut (terlibat korupsi)," jelasnya.

Maka menurut Masinton, persoalan ini menjadi tantangan bagi BPK ke depannya. Termasuk bagi Nyoman Adhi, jika nanti terpilih sebagai anggota BPK RI.

"Ini kan tentu menjadi tantangan terhadap saudara jika nanti saudara dipilih untuk melakukan pembenahan ini. Dan BPK ke depan, saudara harus memiliki visi dan semangat BPK RI yang mampu menjawab tantangan institusi dan tantangan ke depan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya