Harga Batu Bara Meroket, Ini yang Perlu Diwaspadai

Ponton besar bermuatan ribuan ton batu bara. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/MTohamaksun.

VIVA – Kenaikan harga batu bara yang cukup signifikan saat ini, membuat cadangan batu bara Indonesia semakin dioptimalkan. Data terakhir Kementerian ESDM, harga batu bara acuan (HBA) September 2021 memecahkan rekor mencapai US$150,3 per ton.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai optimalisasi cadangan batu bara dengan cara eksploitasi kurang bagus. Sebab, Indonesia sebenarnya bukan negara yang begitu kaya akan batu bara.

"Nyatanya kita adalah salah satu negara yang mengekspor (batu bara) cukup besar. Menurut saya, jangan sampai nanti kita ini hanya menjadi sejarah, sebagai negara yang pernah memiliki jumlah batu bara yang besar," kata Mamit saat dihubungi VIVA, dikutip Kamis 9 September 2021.

Baca juga: Pelabuhan Tanjung Priok Terapkan Identitas Tunggal Truk Petikemas

Mamit menegaskan, sedikit banyak kenaikan harga batu bara akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan upaya eksploitasi. Karena tingginya permintaan pasar.

Ditambah dengan HBA pada September 2021 melonjak drastis, maka upaya mengeruk emas hitam dari perut bumi itu pun juga akan meningkat.

Untuk itu, Mamit mengingatkan, upaya eksploitasi batu bara itu juga harus diimbangi dengan upaya-upaya eksplorasi, guna mencari sumber-sumber baru bagi cadangan batu bara nasional.

"Jadi jangan hanya kita mengeksploitasi, tapi kita juga harus coba eksplorasi guna menemukan cadangan batu bara yang baru. Mudah-mudahan ini terkait dengan ketahanan energi nasional kita, supaya keberlanjutannya bisa terus terjaga kedepannya," ujarnya.

Permintaan dari Negara Maju Turun Bakal Jadi Tantangan Industri Batu Bara

Sebelumnya, Kementerian ESDM menyatakan bahwa permintaan batu bara di China terus meningkat akibat naiknya kebutuhan untuk pembangkit listrik yang melampaui kapasitas pasokan batu bara domestik.

Kondisi ini berhasil mendongkrak harga batu bara acuan (HBA) pada September 2021, yang memecahkan rekor hingga menembus angka US$150,03 per ton. Angka ini naik US$19,04 per ton dibanding HBA bulan Agustus 2021 yang mencapai angka 130,99 per ton.

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19
Ponton besar bermuatan ribuan ton batu bara. (Ilustrasi)

Ekspor Batu Bara dan Besi-Baja RI Moncer di November 2024, CPO dan Turunannya Anjlok

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa ekspor sejumlah komoditas unggulan Tanah Air secara bulanan pada November 2024.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024