GoFood Lakukan Investigasi karena Disomasi Diduga Jual Daging Anjing

GoFood Festival.
Sumber :
  • Instagram @gofoodindonesia

VIVA – Organisasi pelindung binatang Animal Defenders Indonesia (ADI) melayangkan somasi kepada sejumlah platform penyedia layanan antara makanan di Indonesia. Yaitu GoFood, ShopeeFood, GrabFood hingga Traveloka Eats. 

Tim dari AS dan Boeing Ikut Penyelidikan Jeju Air, Ungkap Kesulitan akibat Black Box Rusak

Mereka disebut masih memfasilitasi penjualan daging anjing dalam layanan pesan antar yang diberikan kepada restoran. Hal tersebut ditegaskan melanggar undang-undang.

Merespons hal tersebut GoFood menegaskan, pihaknya secara tegas telah melarang penjualan daging anjing dan sejumlah hewan dilindungi lainnya. Karena itu investigasi kini sedang dilakukan terkait hal ini.

Biaya Amanda Manopo Pakai Ojol Selama Satu Tahun Bisa Beli Mobil Baru

Baca juga: BI Wajibkan Bank Penuhi RPIM Guna Genjot UMKM, Intip Sanksinya

"Kami sedang investigasi internal terlebih dahulu," ujar Vice President Corporate Affairs Food & Groceries Gojek Rosel Lavina ketika dikonfirmasi VIVA, Senin, 6 September 2021.

Sidang Pemakzulan Presiden Korsel Bakal Dimulai 27 Desember 2024

Investigasi diketahui terkait apakah masih ada merchant atau mitra yang nakal dengan masih menjual daging anjing tersebut. Seperti menggunakan kode-kode tertentu guna menyamarkan produk yang dijualnya.

GoFood menegaskan, hasil investigasi tersebut akan segera diinformasikan ke publik, Tindakan lebih lanjut akan dilakukan secara tegas jika memang ada pelanggaran ketentuan yang berlaku.

Seperti diketahui, somasi tersebut disampakan Ketua ADI Doni Herdaru dalam keterangan resminya. ADI menurutnya telah beberapa kali memperingatkan para platform pesan antar makanan itu untuk menyoroti hal ini.

Dia pun menegaskan, ADI telah memiliki bukti-bukti terkait hal ini. Karena itu, somasi yang dilayangkan bukanlah tanpa alasan yang jelas.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Ada "Kebuntuan", Jaksa dan Investigator Gagal Tangkap Presiden Korsel yang Dimakzulkan

Para investigator Korea Selatan dari unit investigasi antikorupsi meninggalkan kediaman presiden, pada Jumat, setelah gagal menangkap Presiden Yoon Suk-yeol.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025